Transmisi data lewat channel transmisi dapat berbentuk mode transmisi paralel (paralel transmission) atau mode transmisi seri (serial transmission).
Gambar oleh Erich Westendarp dari Pixabay |
Mode Transmisi Data - Transmisi data lewat channel transmisi dapat berbentuk mode transmisi paralel (paralel transmission) atau mode transmisi seri (serial transmission).
PARALEL TRANSMISSION
Pada mode transmisi paralel, semua bit dari karakter yang diwakili oleh suatu kode, ditransmisikan secara serentak satu karakter tiap saat.
Misalnya bila digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan sebanyak 8 channel untuk mentransmisikan sekaligus ke 8 buah bit 1 karakter kode ASCII. Perhatikan, bahwa yang ditransmisikan secara paralel adalah bit-bit dalam 1 karakter, sedang masing-masing karakternya ditransmisikan secara seri (berurutan).
SERIAL TRANSMISSION
Transmisi secara seri merupakan mode transmisi yang umum dipergunakan. Pada mode ini, masing-masing bit dari suatu karakter dikirimkan secara berurutan, yaitu bit per bit, sati diikuti oleh bit berikutnya. Penerima kemudian merakit kembali arus bit-bit yang datang ke dalam bentuk karakter.
SYNCHRONOUS TRANSMISSION
Synchronous transmission, yaitu waktu pengiriman bit-bit di sumber pengirim (source) harus sinkron (sesuai) dengan waktu penerimaan bit-bit yang diterima oleh penerima (receriver). Transmisi data yang menggunakan cara synchronous transmission menghadapi permasalahan dalam sinkronisasi yang berhubungan dengan sinkronisasi bit (bit synchronization) dan sinkronisasi karakter (character synchronization) yang dikirim dengan yang diterima.
BIT SYNCHRONIZATION
Bit synchronization, berhuungan dengan waktu kapan sumber pengirim (source) yang harus meletakkan bit-bit yang akan dikirim ke channel transmisi dan kapan penerima (receiver) harus mengetahui dengan tepat untuk mengambil bit-bit yang dikirim tersebut.
Masalah ini dapat diatasi dengan clock yang ada di sumber pengirim dan clock yang ada di penerima kiriman. Clock yang ada di sumber akan memberitahu sumber kapan harus meletakkan bit-bit yang akan dikirim ke channel transmisi dan clock yang ada di penerima akan memberitahu kapan harus mengambil bit-bit yang dikirim. Misalnya, kalau diinginkan untuk mengirim dengan kapasitas 100 bps, clock di sumber harus diatur untuk bekerja dengan kecepatan 100 bps dan clock di penerima juga harus diberitahu untuk mengambil dari channel transmisi 100 kali tiap detiknya. Dengan demikian, maka bit-bit yang dikirim akan sinkron dengan bit-bit yang diterima.
Bila masalah bit synchronization telah dapat diatasi dengan clock di sumber dan di penerima, masih timbul permasalahan yang lain, yaitu character syncrhonization. Permasalahan ini berupa penentuan sejumlah bit-bit mana saja yang merupakan bentuk sebuah karakter. Pemecahan ini dapat diatasi dengan mendahului masing-masing blok data yang hendak dikirim dengan suatu bentuk karakter kontrol transmisi tertentu. Dalam kode ASCII, bentuk karakter kontrol transmisi tersebut adalah SYN dengan bentuk dalam bilangan binari adalah 00010110. Umumnya dua atau lebih karakter kontrol transmisi SYN diletakkan dimuka blok data yang akan dikirimkan. Bila hanya dipergunakan sebuah karakter kontrol transmisi SYN sebuah saja, kemungkinan dapat terjadi false synchronization (kesalahan sinkronisasi).
Untuk mencegah false synchronization, dua buah karakter kontrol SYN dapat digunakan di awal dari blok data yang ditransmisikan. Penerima setelah mengidentifikasi bentuk SYN yang pertama, kemudian mengidentifikasi 8 bit berikutnya, kalah berupa karakter kontrol SYN yang kedua, maka dimulai menghitung tiap-tiap 8 bit menjadi sebuah karakter.
ASYNCHRONOUS TRANSMISSION
Asynchronous transmission merupakan transmisi dari data yang ditransmisikan satu karakter tiap waktu yang tertentu. Pengirim dapat mentrasnmisikan karakter-karakter pada interval waktu yang berbeda, atau dengan kata lain tidak harus dalam waktu yang sinkron antara pengiriman satu karakter dengan karakter berikutnya. Tiap-tiap karakter yang ditransmisikan sebagai satu kesatuan yang berdiri sendiri dan penerima harus dapat mengenal masing-masing karakter tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka masing-masing karakter diawali dengan suatu bit-bit tambahan, yaitu start bit atau start pulsa yang berupa nilai bit 0 dan stop bit atau stop pulse yang berupa nilai bit 1 diletakkan pada akhir dari masing-masing karakter.
Tampak pada gambar, bahwa tiap-tiap karakter diawali dengan start bit dan diakhiri dengan stop bit, sehingga asynchronous transmission disebut juga dengan start/stop transmission.
Asynchronous transmission lebih aman dibandingkan dengan synchronous transmission. Pada asynchronous transmission bila suatu kesalahan terjadi data yang ditransmisikan, hanya akan merusak sebuah karakter saja, sedang pada data yang ditransmisikan, hanya akan merusak sebuah karakter saja, sedang pada synchronous transmission akan merusak satu blok dari data. Akan tetapi, asynchronous transmission kurang efisien dibandingkan dengan synchronous transmission karena diperlukannya bit-bit tambahan untuk tiap-tiap karakter, yaitu start bit dan stop bit. Sebagai contoh, misalnya akan ditransmisikan suatu blok data yang terdiri dari 250 karakter ASCII. Pada synchronous transmission, hanya dibutuhkan beberapa karakter kontrol SYN yang mendahului blok suatu data, diasumsikan dipergunakan 2 buah karakter kontrol SYN. Maka jumlah keseluruhan bit yang ditransmisikan dengan cara synchronous transmission adalah sebanyak:
250 karakter x 8 bit tiap karakter = 2000 bit
2 karakter kontrol SYN x 8 bit tiap karakter = 16 bit
------------------ +
Total bit yang ditransmisikan = 2016 bit
Ratio dari informasi yan ditransmisikan dengan total bit yang ditransmisikan sebesar:
2000 bit informasi/2016 bit transmisi = 99,21 %
Bila ditransmisikan dengan cara asynchronous transmission, maka jumlah bit yang ditransmisikan adalah sebanyak:
250 karakter x 8 bit tiap karakter = 2000 bit
250 karakter x 2 bit (stop bit dan start bit) tiap karakter = 5000 bit
--------------- +
Total bit yang ditransmisikan = 2500 bit
Ratio dari informasi yang ditransmisikan dengan total bit yang ditransmisikan sebesar:
2000 bit informasi/2500 bit transmisi = 80%
Maka cara synchronous transmission lebih efisien sebesar 19,21 % dibandingkan dengan cara asynchronous transmission.
Hartono, Jogiyanto. 2000. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: ANDI.
KOMENTAR