Dalam seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Tes Wawasan Kebangsaan merupakan salah satu tes kompetensi dasar yang penting dan wajib di
Gambar oleh Sasin Tipchai dari Pixabay |
PENDALAMAN MATERI TWK (TES WAWASAN KEBANGSAAN)
Pendalaman Materi Tes CPNS - Dalam seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Tes Wawasan Kebangsaan merupakan salah satu tes kompetensi dasar yang penting dan wajib ditempuh para peserta tes. Tes ini bertujuan untuk menguji seberapa besar wawasan dan pengetahuan seseorang empat pilar kebangsaan Indonesia, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), dan Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai calon abdi negara, keempat pilar kebangsaan Indonesia tersebut sudah barang tentu menjadi hal yang wajib dikuasai dan diimplementasikan dengan baik.
Atas alasan tersebut, Tes Wawasan Kebangsaan ini kemudian terbagi lagi menjadi empat subtes, antara lain Tes Pancasila, Tes Undang-Undang Dasar 1945, Tes NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), dan Tes Bhinneka Tunggal Ika. Keempat subtes tersebut memiliki tujuan sebagai berikut: (1) Tes Pancasila, untuk mengetahui wawasan peserta tes tentang sejarah perumusan Pancasila, Pancasila sebagai ideologi, serta implementasi Pancasuka dalam kehidupan sehari-hari; (2) Tes UUD 1945, untuk mengukur pengetahuan peserta tes terhadap UUD 1945, baik sebelum amandemen maupun sesudah amandemen; (3) Tes NKRI, bertujuan untuk mengukur pengetahuan peserta tes tentang sejarah Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik pada masa penjajahan, setelah proglamasi, hingga isu-isu terkini terkait NKRI; (4) Tes Bhinneka Tunggal Ika, untuk mengetahui pengetahuan peserta tes tentang wawasan nusantara dan penerapan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
Umumnya, soal-soal yang keluar dari tes ini adalah seputar UUD 1945 dan juga sejarah serta peranan bangsa Indonesia, baik di tingkat dalam negeri maupun international. Oleh karena itu, materi soal dari Tes Wawasan Kebangsaan ini bsa sangat luas. Agar dapat sukses dalam menghadapi Tes Wawasan Kebangsaan ini, hendaknya sebelum menghadapi tes Anda melakukan persiapan dengan banyak membaca buku-buku sejarah bangsa. Selain itu, Anda juga disarankan untuk sering mengikuti berita, baik dari media elektronik seperti televisi, internet, dan lainnya, maupun media cetak seperti surat kabar. Hal ini dimaksudkan untuk me-refresh kembali pelajaran-pelajaran sejarah bangsa Indonesia yang dulu pernah didapatkan di sekolah, yang mungkin beberapa di antaranya sudah hampir terlupakan. Atau setidaknya, Anda dapat memiliki gambaran tentang fenomena-fenomena terkini yang terjadi di negara Indonesia.
Di samping membaca buku-buku sejarah dan mengikuti berita, Anda juga sangat disarankan untuk mempelajari Undang-Undang Dasar 1945. Hafalkan dan pahami pasal-pasal yang terkandung di dalamnya, bagaimana isi dan inti dari setiap pasal tersebut. Biasanya, soal-soal terkait pasal-pasal dalam UUD 45 itulah yang sering keluar di dalam tes CPNS.
Jangan lupa untuk belajar dan berlatih mengerjakan soal-soal latihan. latihan soal akan membuat Anda lebih memahami pola soal yang nanti akan diujikan, serta membantu Anda menjadi lebih terlatih dalam mengerjakan soal-soal sejenis dalam waktu yang terbatas pada saat tes yang sesungguhnya.
TIPS
Untuk lebih memudahkan saat belajar, Anda dapat membuat rangkuman atau catatan singkat dari materi yang perlu dipelajari meliputi:- Sejarah Pancasila, mulai dari dibentuknya BPUPKI hingga saat ini.
- Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa serta ideologi dan dasar negara Indonesia.
- Undang-Undang Dasar 1945 beserta pasal-pasal yang terkandung di dalamnya.
- Sejarah bangsa Indonesia pada masa kerajaan.
- Sejarah bangsa Indonesia pada masa penjajahan, mulai dari penjajahan Belanda, Inggris, dan Jepang.
- Sejarah bangsa Indonesia setelah kemerdekaan, mulai dari Orde Lama, orde baru, Reformasi, sampai sekarang.
BHINNEKA TUNGGAL IKA
Sejarah dan Arti Bhinneka Tunggal IkaKata Bhinneka dalam bahasa Jawa Kuno memiliki arti beraneka ragam dan aneka bermakna macam, menjadi pembentuk kata aneka dalam Bahasa Indonesia, sedangkan kata tunggal bermakna satu, manunggal, berhimpun. Kata ika memiliki makna satu. Secara harfiah semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti beraneka ragam berhimpun menjadi satu. Semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, yang terdiri dari berbagai macam budaya, agama, etnis, bahasa daerah, dan kepercayaan.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali dicetuskan dalam kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang ditulis pada abad XIV. kalimat yang tertulis didalamnya menggambarkan tentang beragamnya masyarakat di Kerajaan majapahit pada masa itu, berikut petikan kalimatnya:
Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wisma,Terjemahan:
Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Siawatatwa tunggal,
Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.
Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbedaSemboyan ini kemudian menjadi bahan diskusi pada sela-sela sidang tertutup BPUPKI antara Muhammad Yamin, I Gusti Bagus Sugriwa, dan Bung Karno kira-kira 2,5 bulan sebelum berlangsungnya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Beberapa tahun kemudian, ketika mendesain Lambang Negara Republik Indonesia dalam bentuk burung Garuda Pancasila, semboyan ini disisipkan ke dalamnya dan secara resmi lambang ini digunakan dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat yang dipimpin oleh BUng Hatta pada tanggal 11 Febuari 1950 berdasarkan rancangan yang dibuat oleh Sultan Hamid II.
Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
Sebab Kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal
Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalan itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
Semboyan ini mengusung cita-cita untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai sarananya. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 36A merupakan salah satu UU yang menjelaskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Lambang Negara Indonesia.
Fungsi Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan dalam Lambang Negara Garuda Pancasila:
- Memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan Indonesia.
- Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya pergaulan demi kokohnya persatuan dan kesatuan.
- memiliki sikap dan komitmen untuk saling menghormati dan mencintai antar sesama manusia.
- Meningkatkan identitas dan kebangsaan sebagai bangsa Indonesia.
- Meningkatkan semangat gotong royong dan solidaritas.
Tim Smart Genesis. 2017. Top Modul Lolos Tes CPNS. Yogyakarta: Genesis Learning.
KOMENTAR