Selain perangkat keras utama, seperti misalnya input device, processing device, output device dan mass storage, dalam sistem komunikasi data diperluka
Gambar oleh Andreas Breitling dari Pixabay |
PERANGKAT KERAS KOMUNIKASI DATA
Perangkat Keras Dan Bentuk Sistem Komunikasi Data - Selain perangkat keras utama, seperti misalnya input device, processing device, output device dan mass storage, dalam sistem komunikasi data diperlukan beberapa perangkat keras lainnya yang dipergunakan untuk memperlancar proses pengiriman data.
MODEM
Umumnya jalur transmisi menyalurkan data dalam bentuk data analog, sedang data yang dihasilkan oleh sumber pengirim berbentuk data digital. Suatu modulator-demodulator (lebih dikenal dengan singkatannya modem) atau disebut juga data set dapat digunakan untuk merubah data dari bentuk digital ke bentuk analog.
Data yang sudah dirubah ke bentuk analog oleh modem kemudian ditransmisikan lewat jalur transmisi dan diterima oleh modem kedua yang akan merubah kembali dari bentuk analog menjadi bentuk digital. Jadi modem yang pertama yang ada di sumber pengirim berfungsi sebagai pengubah (modulate) dari bentuk digital ke bentuk analog, sedang modem kedua yang berada di penerima berfungsi untuk mengembalikan (demodulate) dari bentuk analog menjadi bentuk digital.
Tipe khusus dari modem yang disebut dengan acoustic coupler dapat digunakan untuk merubah sinyal digital yang berasal dari terminal menjadi nada suara yang akan ditransmisikan lewat jalur telepon.
Bila dipergunakan acoustic coupler, pemakai komputer harus memutar nomor telepon tujuan dan meletakkan gagang pegangan pesawat telepon pada acoustic coupler. Sedang modem dapat memutarkan nomor telepon tujuan secara otomatis.
Disamping modem yang menggunakan saluran telepon sebagai media transmisinya, juga sekarang tersedia modem yang tidak menggunakan kabel maupun telepon, disebut dengan wireless modem. ESTeem Wireless modem menggunakan frekuensi radio VHF FM dengan spesifikasi sebagai berikut ini:
- Tipe channel transmisi yang dipergunakan adalah full duplex.
- Mode transmisinya adalah serial asynchronous.
- Kapasitas channel transmisinya adalah 110 sampai dengan 9600 band yang dapat dipilih.
- Penanganan kealahan transmisi menggunakan cara CRC.
MULTIPLEXER
Multiplexer atau mux adalah suatu alat yang memungkinkan beberapa signal komunikasi menggunakan sebuah channel transmisi bersama-sama. Tujuan digunakannya multiplexer adalah untuk menghemat biaya transmisi. Bila beberapa terminal yang mempunyai kecepatan rendah berada jauh dari pusat komputer (central computer atau host computer) dan masing-masing terminal menggunakan sebuah channel transmisi kapasitas rendah (misalnya narrowband) sendiri-sendiri, maka biaya transmisinya secara keseluruhan akan mahal.
Dengan digunakannya multiplexer, signal data dari masing-masing terminal yang menggunakan channel transmisi kapasitas rendah dapat digabung (multiplex) menjadi satu dan bersama-sama dikirimkan melalui channel transmisi kapasitas tinggi (misalnya voice grade), sehingga lebih efisien (biaya total akan lebih murah).
CONCENTRATOR
Consentrator mempunyai fungsi yang sama dengan multiplexer, yaitu menggabungkan beberapa signal data dari channel transmisi kapasitas rendah ke channel transmisi kapasitas tinggi. Concentrator lebih mahal dibandingkan dengan multiplexer, karena concentrator dapat mengatur bentuk dari arus data sebelum digabung ke channel transmisi kapasitas tinggi dan biasanya mempunyai suatu simpanan luar tersendiri (mass storage).
Karena concentrator mempunyai mass storage, maka semua arus data yang dikirim dari masing-masing terminal dapat disimpan terlebih dahulu di mass storage pada concentrator dan dikirimkan melalui channel transmisi kapasitas tinggi bila komputer pusat telah siap menerimanya. Sebaliknya, komputer pusat dapat mengirimkan suatu blok data atau file ke concentrator dan disimpan terlebih dahulu di mass storagenya. Concentrator kemudian dapat mengirimkannya ke masing-masing terminal bila terminal telah siap menerimanya.
COMUNICATION PROCESSOR
Bila beberapa terminal mengirimkan data ke pusat komputer dan bila CPU di pusat komputer selalu harus mengontrol terus-menerus arus dari data yang masuk dari masing-masing terminal, maka waktu dari CPU di komputer pusat akan habis untuk kegiatan ini saja. Untik mengatasi hal ini, maka suatu alat yang disebut dengan communication processor dipergunakan untuk menggantikan CPU mengontrol arus data yang masuk tersebut.
Communication processor disebut juga dengan communication controller atau communication front-end atau front-end processor atau front-end device yang dapat berupa komputer mini atau komputer mikro sebagai penggantinya. Communication processor ini dirancang untuk melakukan tugas-tugas semacam pengaturan arus data yang dikirimkan, pendeteksian kesalahan dan pembetulan kesalahan bila memungkinkan untuk dibetulkan. Tujuan utamanya adalah supaya CPU di komputer pusat dapat melakukan proses yang lainnya dan tidak terganggu dengan tugas tambahan tersebut.
BENTUK SISTEM KOMUNIKASI DATA
Suatu sistem komunikasi data dapat berbentuk off-line communication system atau on-line communication system.
OFF-LINE COMMUNICATION SYSTEM
Suatu bentuk sistem komunikasi data yang sederhana dapat berbentuk off-line communication system, yaitu data yang ditransmisikan tidak langsung diproses oleh CPU penerima.
ON-LINE COMMUNICATION SYSTEM
Suatu on-line communication system, data yang dikirimkan akan langsung diterima oleh komputer pusat untuk diolah. On-line communication system dapat berbentuk remote job entry (RHE) system, realtime system, time sharing system, client server system atau distributed data processing system.
REMOTE JOB ENTRY SYSTEM
Data yang akan dikirimkan dikumpulkan terlebih dahulu dan secara bersama-sama dikirimkan ke komputer pusat untuk diolah. Karena data dikumpulkan (batch) terlebih dahulu dalam suatu periode, cara pengolahan sistem ini disebut dengan batch processing system. Hasil dari pengolahan data umumnya ada di komputer pusat dan tidak dapat langsung seketika dihasilkannya, karena komputer pusat harus sekaligus mengolah sekumpulan data yang cukup besar.
REAL TIME SYSTEM
Suatu realtime system memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat komputer, diolah di pusat komputer seketika pada saat data diterima dan mengirimkan kembali hasil pengolahan ke pengirim data saat itu juga. American Airlines merupakan perusahaan yang pertama kali mempelopori sistem ini. Dengan realtime system, penumpang pesawat terband dari suatu bandara atau agen yang tertentu dapat memesan tiket untuk suatu nomor penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, apakah masih ada tempat duduk atau tidak.
TIME SHARING SYSTEM
Time sharing system memungkinkan beberapa pemakai komputer (multi user) bersama-sama menggunakan komputer dan komputer akan membagi waktunya bergantian untuk tiap-tiap pemakai. Karena perkembangan proses CPU yang semakin cepat, sedang alat-alat I/O tidak dapat mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari CPu dapat digunakan secara efisien dengan melayani beberapa alat-alat I/O bergantian. Christopher Strachy pada tahun 1959 telah memberikan ide mengenai pembagian waktu yang dilakukan oleh CPU. Dan baru pada tahun 1961 pertama kali sistem yang betul-betul berbentuk time sharing system dilakukan di MT (Massachussets Institute of Technology) dan diberi nama CTSS (Compatible Time-Sharing System) yang dapat melayani sebanyak 8 user dengan menggunakan komputer IBM 7090.
Tiap-tiap user dilayani oleh komputer bergiliran dalam waktu yang sangat cepat (time slice atau quantum), sehingga tiap-tiap pemakai komputer tidak terasa bahwa komputer melayani beberapa pemakai sekaligus beriliran. Sejumlah perusahaan di Amerika membuka biro jasa (service bureaus) untuk pelayanan time sharing system ini. Penyewa dapat menggunakan terminal atau komputer personal di tempat masing-masing dan dengan menggunakan jalur telekomunikasi dapat dihubungkan ke pusat komputer.
CLIENT SERVER SYSTEM
Time sharing system umumnya melibatkan komputer mainframe yang dihubungkan dengan banyak terminal. Terminal yang digunakan adalah dumb terminal yang berfungsi sebagai alat input dan output saja. Terminal ini disebut dengan dumb terminal karena tidak mempunyai processor, sehingga semua pengolahan data dilakukan komputer mainframe. Oleh karena itu, komputer mainframe harus membagi waktunya (time sharing) untuk melayani dumb terminal.
Dengan semakin murahnya komputer mikro, banyak terminal yang menggunakan komputer mikro ini. Sebagai sebuah terminal, komputer mikro merupakan terminal yang inteligen (intelligent terminal) karena mempunyai processor di dalamnya, sehingga pengolahan dapat dilakukan di komputer mikro tersebut. Jika pengolahan data sekarang dapat dilakukan di masing-masing terminal, maka komputer mainframe, yang diperlukan sekarang adalah komputer pusat yang dapat menyediakan database dan program aplikasi yang umum. Dengan demikian, komputer pusat yang dihubungkan ke terminal-terminal komputer mikro tidak perlu komputer besar seperti mainframe, tapi cukup komputer mini bahkan komputer mikro lainnya yang mempunyai simpanan luar yang cukup besar untuk melayani (server) kebutuhan data dan program dari terminal-terminal komputer mikro. Komputer pusat yang berfungsi sebagai penyedia data dan program ini disebut dengan server. Komputer-komputer mikro yang berfungsi sebagai terminal disebut dengan clients dan sistem jaringan ini disebut dengan client server system.
DISTRIBUTED DATA PROCESSING SYSTEM
DDP system dapat didefinisikan sebagai suatu sistem komputer interaktif yang terpencar secara geografi dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi dan masing-masing komputer mampu mengolah data secara independen dan mampu berhubungan dengan komputer yang lainnya dalam suatu sistem.
Masing-masing lokasi menggunakan komputer yang lebih kecil dibandingkan dengan komputer pusat dan mempunyai simpanan luar tersendiri dan dapat melakukan pengolahan data tersendiri. Pekerjaan yang terlalu besar yang dapat diolah di tempat sendiri maka data dapat ditransmisikan dan dapat diolah dikomputer yang lebih besar atau bila data tidak tersedia di tempat sendiri, dapat diambilkan dari komputer pusat.
Hartono, Jogiyanto. 2000. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: ANDI.
KOMENTAR