Pengolahan data telah dilakukan oleh manusia sejak jaman dahulu kala. Manusia rasanya telah ditantang dengan suatu perhitungan-perhitungan untuk memca
Gambar oleh andreas160578 dari Pixabay |
PENDAHULUAN
Perkembangan Perangkat Keras - Alat Manual - Pengolahan data telah dilakukan oleh manusia sejak jaman dahulu kala. Manusia rasanya telah ditantang dengan suatu perhitungan-perhitungan untuk memcahkan bermacam-macam persoalan. Manusia telah berpikir untuk menemukan peralatan-peralatan yang dapat mengolah data dengan lebih tepat dan lebih cepat. Misalnya, mungkin anda adalah salah satu dari jutaan manusia yang mempunyai dan mempergunakan kalkulator saku. Alat ini dapat melakukan perhitungan-perhitungan matematika, dapat memecahkan persoalan-persoalan keuangan, rumus-rumus, menghitung harga barang yang akan dijual, menghitung labanya, menghitung volume suatu ruang dan lain sebagainya. Penggunaan alat ini sekarang terasa masih belum cukup memenuhi. Manusia masih terus berusaha menemukan alat-alat baru yang lebih canggih. Komputer sekarang adalah jawabannya. Mungkin komputer di masa mendatang akan terasa belum mencukupi lagi. Kehadiran komputer yang sekarang dianggap canggih ini tidak begitu saja muncul dengan tiba-tiba. Karena teknologi, dari mulainya alat-alat yang paling sederhana, dikembangkan setahap demi setahap sampai hadirnya komputer.
Alat pengolah data, mulai dari yang paling sederhana, sampai sekarang ini, dapat digolongkan ke dalam 4 golongan, yaitu:
- Alat manual (manual-device), mempergunakan alat-alat sederhana, tangan masih memegang peranan penting.
- Alat mekanik (mechanical-device), yaitu alat mekanik yang digerakkan secara manual dengan tangan.
- Alat mekanik elektronik (electro mechanical-device), yaitu alat mekanik yang digerakkan oleh motor elektronik.
- Alat elektronik (electronic-device), yaitu alat yang bekerjanya secara elektronik.
ALAT MANUAL
Alat manual untuk mengolah data sudah dipergunakan orang sejak zaman primitif.
300000 SM. TULANG
Manusia sudah menggunakan tulang-tulang untuk mengingat dan berkomunikasi, seperti misalnya menghitung umur, mengukur jarak.
30000-14000 SM. PETROGLYPHS
Pada zaman primitif ini bangsa Barbara menggunakan batu karang yang digores untuk mencatat data. Kadang-kadang batu karang ini digores membentuk gambar yang menunjukkan suatu kejadian. Batu karang yang digores ini sekarang disebut dengan petroglyphs.
9000 SM. LEMPENGAN TANAH LIAT
Lempengan tanah liat digunakan di Timur Tengah sebagai alat perhitungan. Lempengan-lempengan tanah liat ini mempunyai bentuk-bentuk yang berbeda menunjukkan bilangan sepuluh dan enampuluh. Sistem perhitungan ini sekarang digunakan dalam sistem kita untuk menunjukkan jam, menit dan detik.
5000 SM. TABLET TANAH LIAT
Tablet-tablet tanah liat digunakan untuk perhitungan, kalender, rumus-rumus dan instruksi-instruksi untuk menghitung suatu nilai telah digunakan di Timur-Tengah oleh bangsa Babylonia. Ahli-ahli arkeologi telah menyimpulkan dari hasil penelitian butir-butir tanah liat itu, bangsa Babylonia telah dapat menyelesaikan persamaan-persamaan aljabar yang rumit dan mendokumentasikan rumus-rumus dengan tahapan-tahapan instruksi. Instruksi-instruksi ini bahkan menggunakan variabel-variabel.
3500 SM. TABLET TANAH LIAT
Tablet-tablet tanah liat juga digunakan di Timur-Tengah oleh nenek moyang bangsa Sumeria untuk mencatat informasi. Bangsa Sumeria menggunakan alat yang berbentuk V untuk menuliskan huruf-huruf dan simbol-simbol pada tablet-tablet tanah liat yang lunak, kemudian dikeringkan supaya keras dan disimpan. Jenis penulisan ini disebut cuneiform.
2600 SM. TABLET TANAH LIAT DAN PAPYRUS
Catatan tertua mengenai penerimaan, pembayaran, kontrak-kontrak transaksi dan pinjaman-pinjaman telah dilakukan oleh bangsa Babylonia dengan menggunakan tablet-tablet tanah liat dan disimpan pada tempayan yang berfungsi sebagai lemari arsip. Pada saat yang sama, bangsa Mesir juga melakukannya pada daun papyrus. Belum jelas sekarang, apakah catatan akuntansi yang pertama kali dilakukan oleh bangsa Mesir dengan daun papyrusnya atau oleh bangsa Babylonia dengan butir-butir tanah liatnya.
2500 SM. ABACUS
Suatu alat untuk menghitung supaya lebih cepat telah dibuat dan disebut abacus. Alat ini dianggap sebagai alat perhitungan digital yang pertama kali. Belum jelas sumber asli daari abacus, ada yang memperkirakan berasal dari negara Babylon, ada juga yang memperkirakan dari negeri Cina, atau berasal dari negara Mesir.
Di Jepang disebut dengan nama soroban. Di Uni Soviet pada abad 16 digunakan untuk menghitung pajak, disebut dengan schyoty. Di negeri Cina disebut dengan nama suan pan. Di Yunani disebut dengan nama abakion.
Di Jepang, kejuaraan menghitung dengan soroban dilakukan tiap-tiap tahun. Eiji Kimura pada umur 16 tahun telah memenangkan kejuaraanpada tahun 1981. Eiji Kimura dapat menghitung dengan soroban sebanyak 16 buah angka 12 digit yang dijumlah selama 20 detik dan kurang dari 4 detik dapat mengalikan 30 buah perkalian yang masing-masing berupa 12 digit angka dikalikan dengan 6 digit angka. Di samping menggunakan soroban, Kimura juga menerapkan prinsip matematika untuk mempercepat perhitungan, misalnya 1297584 x 256436 diselesaikan dengan cara:
584 x 436 = 254624
1297 x 436 + 584 x 256 = 714996
1297 x 256 = 332032
_________________+
332747250624
Perhitungan yang lain seperti (256000 : 436) x (129700 + 584) hanya diselesaikan dalam waktu 8 detik (dikutip dari: World Executive's digest, November 1985).
1900 SM. BATU TERSTRUKTUR (STONEHENGE)
Stonehenge merupakan batu yang terstruktur di Salisbury Plain sebelah selatan Inggris, digunakan untuk observasi dan peramalan musim dan gerhana.
1200 SM. TALI BERSIMPUL (QUIPUS)
Tali bersimpul yang disebut dengan quipus, digunakan oleh nenek moyang bangsa Peru digunakan untuk mencatat data administrasi, pajak dan penghitungan populasi.
400 SM. LEMPENGAN KAYU DAN KULIT BINATANG
Bangsa Yunani dan Romawi mencatat data pada lempengan kayu yang permukaannya dilapisi lilin. Alat penulisnya berupa kayu, tulang atau pun metal yang runcing. Bila catatan yang ada di lempengan kayu tersebut dianggap sudah tidak berguna lagi, maka dicairkan dan diratakan untuk dipergunakan lagi. Juga digunakan kulit binatang yang sudah dikeringkan untuk mencatat data transaski seperti misalnya hutang-piutang, pengeluaran-pengeluaran atau barang-barang yang dimiliki.
1150 KERTAS
Penggunaan kertas untuk mencatat data digunakan di Eropa yang dipromosikan oleh Moors di Spanyol.
1200 ABACUS
Abacus di negeri Cina dikembangkan dengan dasar sistem bilangan desimal.
1455 ALAT CETAK
Johann Gutenberg dari Mainz, Jerman, menemukan alat cetak dan menerbitkan salinan-salinan Injil. Alat ini sangat populer di Eropa dan menerbitkan ide-ide dari percetakan, dasar dari alat cetak printer.
1614 NAPIER'S BONES
John Napier (1550-1617) ahli matematika Scotlandia, menciptakan alat yang dibuat dari tulang untuk perhitungan perkalian, yang disebut dengan nama Napier's Bones. John Napier dianggap sebagai penemu perhitungan logarithma dan alatnya sebagai dasar dari mistar hitung.
1621 OUGHTRED'S SLIDE RULE
Ahli matematika Inggris, William Oughtred (1575-1660), memperkenalkan alatnya yang disebut dengan nama Oughtred's Slide Rule. Alat ini terdiri dari dua buah mistar terletak pada suatu piringan yang bisa digerakkan satu dengan yang lainnya. Dengan menggeser mistar pada posisi tertentu, bisa didapatkan hasil perkalian atau pembagian. Alat ini bekerjanya didasarkan pada prinsip Napier's Bones.
Hartono, Jogiyanto. 2000. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: ANDI.
KOMENTAR