Simpanan luar yang termasuk dalam SASD adalah punched card, paper tape dan magnetic tape.
KARTU PLONG
Kartu plong atau ada yang menyebut dengan dkartu pons (punched card) dikembangkan pada tahun 1887 oleh Prof. Dr. Herman Hollerith dan digunakan pertama kali untuk memproses sensus di Amerika Serikat pada tahun 1980. Kartu plong ini disebut dengan 80-column punched card (kartu plong 80 kolom). Kartu plong 80 kolom merupakan kartu untuk komputer yang paling tua, paling populer tetapi sekarang sudah jarang digunakan.
Kartu plong 80 kolom disebut juga dengan nama standard card atau hollerith card. Kartu ini mempunyai ukuran panjang 18,4 cm, lebar 8,125 cm dan tebalnya 0,0175 cm. Tiap-tiap kartu terdiri dari 80 kolom dan tiap-tiap kolom dapat digunakan untuk merekam 1 karakter, sehingga tiap-tiap kartu dapat menampung maksimum 80 karakter. Tiap-tiap kolom terdiri dari 12 posisi pengeplongan yang membentuk 12 baris horizontal. Karakter yang direkam untuk tiap-tiap kolom dilakukan dengan cara melubangi (mengeplong) baris-baris tertentu sesuai dengan kode yang dipergunakan, yaitu Hollerith code (kode Hollerith). Baris ke 12 dan ke 11 serta baris ke 0 pada kartu plong disebut dengan zone-punch rows (baris-baris pengeplongan zona). Sedang baris ke 0 sampai dengan baris ke 9 disebut dengan digit rows (baris-baris angka). Bahkan selain termasuk dalam zone-punch rows juga termasuk dalam digit rows.
KARTU PLONG
Kartu plong atau ada yang menyebut dengan dkartu pons (punched card) dikembangkan pada tahun 1887 oleh Prof. Dr. Herman Hollerith dan digunakan pertama kali untuk memproses sensus di Amerika Serikat pada tahun 1980. Kartu plong ini disebut dengan 80-column punched card (kartu plong 80 kolom). Kartu plong 80 kolom merupakan kartu untuk komputer yang paling tua, paling populer tetapi sekarang sudah jarang digunakan.
Kartu plong 80 kolom disebut juga dengan nama standard card atau hollerith card. Kartu ini mempunyai ukuran panjang 18,4 cm, lebar 8,125 cm dan tebalnya 0,0175 cm. Tiap-tiap kartu terdiri dari 80 kolom dan tiap-tiap kolom dapat digunakan untuk merekam 1 karakter, sehingga tiap-tiap kartu dapat menampung maksimum 80 karakter. Tiap-tiap kolom terdiri dari 12 posisi pengeplongan yang membentuk 12 baris horizontal. Karakter yang direkam untuk tiap-tiap kolom dilakukan dengan cara melubangi (mengeplong) baris-baris tertentu sesuai dengan kode yang dipergunakan, yaitu Hollerith code (kode Hollerith). Baris ke 12 dan ke 11 serta baris ke 0 pada kartu plong disebut dengan zone-punch rows (baris-baris pengeplongan zona). Sedang baris ke 0 sampai dengan baris ke 9 disebut dengan digit rows (baris-baris angka). Bahkan selain termasuk dalam zone-punch rows juga termasuk dalam digit rows.
Kode untuk karakter huruf dan karakter khusus menggunakan kombinasi baris-baris pengeplongan zona dan baris-baris pengeplongan angka. Sedang kode untuk karakter angka hanya menggunakan baris-baris pengeplongan angka saja.
Kumpulan dari kartu-kartu polong disebut dengan sebuah deck. Bila kumpulan dari kartu plong itu berisi data yang sejenis, maka membentuk suatu file. Tiap-tiap kartu plong dapat digunakan untuk sebuah record, sehingga kartu plong dikatakan juga sebagai sebuah unit record.
Sekitar tahun 1960, IBm memperkenalkan komputer IBM System/3 menggunakan kartu plong yang berbeda dengan kartu plong 80 kolom, yaitu 96-column punched card (kartu plong 96 kolom).
IBM 96-column punched card mempunyai beberapa perbedaan dengan IBM 80-column punched card, yaitu sebagai berikut ini:
- Ukurannya lebih kecil (panjang 6,575 dan lebar 8,125 cm).
- Daerah pengeplongan dibagi menjadi 3 daerah yang disebut dengan tiers. Masing-masing daerah pengeplongan terdiri dari 32 kolom, jadi total 3 daerah pengeplongan adalah 96 kolom.
- Lobang pengeplongan bentuknya bundar, sedang kartu plong 80 kolom lobang pengeplongan bentuknya empat persegi panjang.
- Kode yang dipergunakan berdasarkan kode SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code).
Posisi barus pengeplongan khusus untuk karakter huruf dan karakter angka di kartu plong 80 kolom yan gmenggunakan kode Hollerith mempunyai hubungan tertentu dengn posisi baris pengeplongan di kartu plong 96 kolom yang menggunakan kode SBCDIC.
PITA KERTAS
Pita kertas (paper tape) merupakan lembaran kertas menerus dyang umumnya mempunyai ukuran lebar 21/2 cm (1 inchi) dan ada pula yang mempunyai ukuran lebar 7/8 inchi atau 11/16 cm. karakter direkam di pita kertas dengan cara melubanginya. Posisi pelubangan di pita kertas menggunakan kombinasi dari 5 baris lubang atau 8 baris lubang. Posisi lubang ini disebut dengan channel. Pita kertas tidak populer sebagai media simpanan luar dan semakin jarang digunakan.
Data direkamkan pada pita kertas dengan menggunakan alat pengeplongan pita kertas (paper tape punchi). Alat ini biasanya dihubungkan dengan komputer atau mesin-mesin khusus yang lainnya, seperti misalnya mesin akuntansi.
Data yang terekam di pita kertas dapat dibacakan kembali ke komputer melalui pembaca pita kertas (paper tape reader).
PITA MAGNETIK
Magnetic tape (pita magnetik) telah banyak digunakan sebagai media simpanan luar sejak sekitar tahun 1950 di komputer UNIVAC. Pita magnetik dibuat dari pita plastik tipis yang dilapisi dengan lapisan magnet iron-oxide berwarna merah kecoklatan. Pita magnetik yang berbentuk reel-to-reel tape banyak digunakan untuk komputer besar, sedang yang berbentuk cartridge tape banyak digunakan untuk komputer mini dan berbentuk cassette banyak digunakan untuk komputer mikro.
REEL-RO-REEL TAPE
Reel-to-reel tape merupakan bentuk pita magnetik yan gpaling tua. Reel-to-reel tape yang standar mempunyai ukuran lebar 1/2 inchi dan panjangnya sekitar 2400 feet.
Untuk tiap-tiap reel pita magnetik, awal dan akhir dari pita di reel terdapat suatu daerah ayng tidak digunakan untuk merekam data yang disebut dengan leader. BOT (beginning-of-tape) marker yaitu daerah yang merupakan petunjuk awal dari tape dan EOT (end-of-tape) marker merupakan petunjuk akhir dari tape yang dapat digunakan untuk merekam data. Volume menunjukkan identitas dari tape, yang biasanya tiap-tiap tape mempunyai identitas nomer atau kode tersendiri.
Header label menunjukkan informasi dari suatu file, termasuk nama dari file dan tanggal perekaman dari file. Trailer label berisi informasi yang sama dengan header label ditambah dengan informasi jumlah dari record file bersangkutan untuk keperluan control total (kontrol dari jumlah record yang ada di file).
Data yang tersimpan di pita magnetik disimpan dalam bentuk physical record. Masing-masing record di pita magnetik dipisahkan dengan suatu gap (pemisah) yaitu interrecord gaps (IRG). Sususnan record yang demikian disebut dengan unblocked record lebar dari gap biasanya sekitar 1/2 sampai 1 inchi.
| IRG | RECORD | IRG | RECORD | IRG | RECORD | IRG |
Gap tersebut tidak dapat digunakan untuk merekam data, sehingga semakin banyaknya gap, berarti semakin banyak tempat yang terbuang. Untuk menghemat tempat yang terbuang, maka beberapa record dapat dijadikan sebuah block dan masing-masin gblock hanya dipisahkan dengan sebuah gap saja, yaitu interblock gaps (IBG). Jumlah dari record untuk tiap block disebut dengan blocking factor. Misalnya tiap block berisi 3 buah record, maka disebut dengan mempunyai blocking factor 3.
| IBG | RECORD | RECORD | RECORD | IBG |
Jumlah dari data yang dapat diletakkan di pita magnetik untuk suatu panjang yang tertentu disebut dengan tape density (kepadatan pita). Semakin padat, maka semakin besar kapsitas dari pita untuk suatu panjang yang tertentu. Tentu saja kepadatan yang tinggi (high density) yang diharapkan. Kepadatan ini ditunjukkan dengan ukuran bytes per inch (bpi), yang dapat berkisar antara 556 byte tiap inchinya sampai dengan 6250 bpi. Bila suatu reel pita magnetik mempunyai panjang 2400 feet (2400 x 12 inchi = 28800 inchi) dengan kepadatan 6250 bpi, maka mempunyai kapasitas 180 juta byte (28800 x 6250 byte) atau sama dengan 2.250.000 lembar karut plong 80 kolom. Data yang direkam di pita magnetik diwakili dengan suatu kode SBCDIC yang sama dengan yang dipergunakan di kartu plong 96 kolom. Kombinasi barus yang berisi titik-titik magnetik tiap-tiap kolomnya mewakili sebuah karakter. Baris-baris di pita magnetik yang berisi titik-titik magnetik disebut dengan track. Umumnya sebuah track tambahan dibutuhkan untuk keperluan parity checking. Jadi bila kode SBCDIC terdiri dari kombinasi 6 bit, maka dibutuhkan sebanyak 7 buah track yang terdiri dari 6 buah track dan sebuah track untuk parity checking.
Kalau digunakan cara even parity dalam parity checking, maka titik-titik magnetik tiap kolomnya haris berjumlah genap. Kalau tidak berjumlah genap, maka berarti data yang direkam tidak benar.
Alat yang dipergunakan utnuk merekam atau membaca data di pita magnetik yaitu alat input/output pembaca pita magnetik (tape drive).
CARTRIDGE TAPE
Cartridge tape atau disebut juga streaming tape dirancang khusus untuk menyimpan hasil dari suatu backup dari file di disk. Suatu backup file adalah salinan dari file yang digunakan untuk cadanganatau pelndung bila file yang asli rusak atau mungkin hilang. Cartridge tape banyak digunakan pada komputer mini.
Alat untuk membaca atau merekamkan data di cartridge tape adalah cartridge tape unit, yang biasanya di dalamnya juga terdapat suatu hard disk dengan disk drive-nya.
CASSETTE TAPE
Pita magnetik yang banyak digunakan di komputer mikro adalah cassette tape yang juga banyak digunakan untuk merekam lagu-lagu. Jadi selain untuk merekam musik atau suara, cassette tape daapt juga digunakan untuk merekam sinyal berbentuk bilangan binari yang dikenal oleh komputer. Suatu teknik yang digunakan untuk mewakili bilangan binari di cassette tape dikenal dengan nama FSK (Frequency Shift Keying).
Sebagai pembaca atau perekam data di cassette tape dapat digunakan tape recorder biasa.
Disamping cassette tape biasa yang sering dipergunakan untuk merekam lagu-lagu, cassette tape yang berukuran lebih kecil juga dipergunakan sebagai simpanan luar yang disebut dengan microcassette tape.
Hartono, Jogiyanto. 2000. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: ANDI.
KOMENTAR