Manajemen strategik adalah suatu proses untuk menentukan arah dan tujuan organisasi dalam jangka panjang beserta pemilihan metode untuk mencapainya me
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay |
KONSEP MANAJEMEN STRATEGIK
Pokok-Pokok Manajemen Strategik - Manajemen strategik adalah suatu proses untuk menentukan arah dan tujuan organisasi dalam jangka panjang beserta pemilihan metode untuk mencapainya melalui pengembangan formulasi strategi dan implementasi yang terencana sistematis.
Istilah "manajemen strategik" sebenarnya berasal dari dua suku kata, "manajemen" dan "strategi". Sedangkan kata strategik adalah kata sifat, adjektif dari kata strategi. Dalam pengertian perusahaan (korporasi), manajemen merupakan sebuah individu atau sekelompok orang yang bertanggung jawab menganalisis dan membuat keputusan serta megnerahkan tindakan yang tepat guna mencapai tujuan organisasi. Sebagai sekelompok fungsi, manajemen mencakup fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penerapan (actuating), dan pengawasan (controlling). Kata "strategi" diartikan sebagai keputusan dan tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan pada setiap level organisasi. Dan sebagai catatan kata sifat "strategik" memiliki asosiasi dengan istilah "tingkat tinggi", "berdampak besar", dan "bersifat jangka panjang", ditambah lagi dengan suatu semangat untuk tidak mau didikte oleh keadaan.
Manajemen strategik adalah suatu proses untuk menentukan arah dan tujuan organisasi dalam jangka panjang serta metode untuk mencapainya melalui pengembangan formulasi strategi dan implementasi yang terencana secara sistematis.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan manajemen strategik memiliki peran yang penting. Pertama, manajemen strategik membantu kita menangani ketidakpastian melalui suatu pendekatan yang sistematis. Kedua, manajemen strategik menyelaraskan tujuan antar unit dalam organisasi. Ketiga, manajemen stratregik membenahi peran setiap anggota organisasi. Keempat, manajemen strategik melatih penerapan budaya dan kepemimpinan. Dan kelima, manajemen strategik menjadi sarana komunikasi jangka panjang dan acuan bagi dewan direksi.
Manajemen strategik terdiri dari dua elemen, yaitu formulasi strategi dan implementasi strategi. Dalam formulasi strategi, organisasi menentukan visi, misi, arah strategi, strategi, dan sasaran. Sedangkan dalam implementasi strategi ditetapkan struktur, SDM, dan sistem organisasi. Kesemuanya itu harus ditopang oleh kepemimpinan dan budaya yang sesuai.
ELEMEN-ELEMEN MANAJEMEN STRATEGIK
Pada hakekatnya, salah satu elemen utama dari manajemen strategik adalah serangkaian keputusan yang akan diimplementasikan secara konsekuen. Di dalam penyusunannya, didapat serangkaian proses yang harus dilewati, yang dapat digambarkan dengan berbagai pendekatan di bawah ini.
Menurut Thompson dan Martin (2010), manajemen stretegik adalah proses dengan mana sebuah organisasi menentukan tingkat tujuan, sasaran, dan hasrat pencapaian, memutuskan tindakan untuk mencapainya dalam skala waktu yang tepat dalam lingkungan yang senantiasa berubah, mengimplementasikan tindakan dan menilai kemajuan dan hasil.
Hitt, Ireland, dan Hoskisson (2011) mendefinisikan proses manajemen strategik sebagai seperangkat komitmen, keputusan, dan tindakan yang diperlukan perusahaan untuk mencapai daya saing strategis dan memperoleh tingkat pengembalian di atas rata-rata. Langkah pertama yang dilakukan perusahaan adalah menganalisis lingkungan eksternal dan organisasi internalnya guna menentukan sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi intinya. Dengan informasi ini, perusahaan membangun visi dan misinya dan merumuskan strateginya. Guna mengimplementasikan strateginya, perusahaan mengambil tindakan dengan tujuan mencapai daya strategik yang efektif dalam konteks usaha perumusan dan pengimplementasian strategi yang terintegrasi akan menciptakan hasil yang positif.
Manajemen Strategik didefinisikan oleh Pearce II dan Robinson (2011) sebagai seperangkat keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan penerapan rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan. Manajemen strategik terdiri dari 9 (sembilan) tugas penting:
- Merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan umum tentang tujuan, filosofi, dan sasaran.
- Melakukan analisis yang mencerminkan kondisi dan kapabilitas internal perusahaan.
- Menilai lingkungan eksternal perusahaan, baik kompetisi dan faktor-faktor kontekstual umumnya.
- Menganalisis opsi-opsi perusahaan dengan menyesuaikan sumber daya yang dimilikinya dengan lingkungan eksternalnya.
- Mengenali opsi-opsi yang paling diinginkan dengan mengevaluasi setiap opsi berdasarkan misi perusahaan.
- Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi besar yang mampu mencapai hasil yang paling diinginkan.
- Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai dengan pilihan seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi besar.
- Menerapkan pilihan-pilihan strategik melalui pengalokasian sumber daya yang dianggarkan, di mana kesesuaian tugas-tugas, karyawan, struktur, teknologi, dan sistem imbalan ditekankan.
- Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan bagi pengambilan keputusan di masa depan,
Dari sembilan tugas tersebut, terlihat bahwa manajemen strategik melibatkan perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian perusahaan terkait dengan keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan strategi. Strategi sendiri diartikan sebagai rencana berskala besar dan berorientasi masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan bersaing guna mencapai sasaran perusahaan.
Selanjutnya, Pearce II dan Robinson (2011) mengemukakan bahwa isu-isu strategik memiliki sejumlah dimensi. Isu-isu strategik mensyaratkan keputusan manajemen puncak. Karena keputusan strategis mencakup sejumlah bidang operasi perusahaan, keterlibatan manajemen puncak diperlukan. Biasanya hanya manajemen puncaklah yang memiliki sudut pandang yang diperlukan untuk memahami implikasi-implikasi keputusan tersebut dan kekuasaan untuk memerintahkan alokasi sumber daya yang diperlukan.
Isu-isu strategik sering mempengaruhi kesejahteraan perusahaan dalam jangka panjang. Keputusan strategis menghasilkan komitmen dalam jangka panjang, misalnya lima tahun. Namun dampak keputusan tersebut sering berdampak lebih lama. Begitu perusahaan berkomitmen pada strategi tertentu, citra dan keunggulan strateginya biasanya terkait dengan strategi tersebut. Perusahaan akan memiliki pemahaman tentang pasar tertentu, produk tertentu, dan teknologi tertentu.
Manajemen strategik melibatkan perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengendalian perusahaan terkait dengan keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan strategi.
Isu-isu strategik berorientasi ke masa depan. Keputusan strategis didasarkan pada peramalan (forecasting) manajemen. Penekanannya pada pengembangan proyeksi yang memungkinkan perusahaan memilih opsi strategi yang mana yang paling menjanjikan. Dalam lingkungan yang bergejolak dan ditandai dengan persaingan yang bebas, perusahaan hanya akan berhasil jika melakukan langkah-langkah proaktif menuju perubahan.
Isu-isu strategik biasanya memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi. Keputusan strategik memiliki implikasi yang kompleks bagi sebagian besar bidang perusahaan. Keputusan tentang masalah-masalah seperti bauran pelanggan, penekanan bersaing, atau struktur organisasi, mempengarungi sejumlah unit bisnis strategik atau strategic business unit (SBU), divisi, atau unit program. Bidang-bidang ini akan dipengaruhi oleh pengalokasian tanggung jawab dan sumber daya sebagai hasil dari keputusan.
Isu-isu strategik mengharuskan dipertimbangkannya lingkungan eksternal perusahaan. Seluruh perusahaan beroperasi di sistem yang terbuka. Perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal yang seringkali di luar kendali.
Isu-isu strategik mengharuskan dipertimbangkannya lingkungan eksternal perusahaan. Seluruh perusahaan beroperasi di sistem yang terbuka. Perusahaan mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal yang seringkali di luar kendali.
Selanjutnya Pearce II dan Robinson (2011) mengemukakan komponen-komponen kunci manajemen strategi yang mencakup misi perusahaan, analisis internal, lingkungan eksternal, analisis strategik dan pilihan, sasaran jangka panjang, strategi generik dan besar, sasaran jangka pendek, rencana tindakan, taktik fungsional, dan kebijakan yang memberdayakan tindakan, taktik fungsional, dan kebijakan yang memberdayakan tindakan. Misi perusahaan menjelaskan produk, pasar, teknologi perusahaan yang mencerminkan nilai dai prioritas pengambil keputusan strategik. Dalam analis internal, perusahaan menganalisis kuantitas dan kualitas sumber daya keuangan, manusia, dan fisik perusahaan. Juga dinilasi kekuatan dan kelemahan manajemen serta struktur organisasi perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari kondisi dan kekuatan yang mempengaruhi opsi-opsi strategik dan menjelaskan situasi persaingan. Penilaian secara simultan terhadap lingkungan eksternal dan profil perusahaan memungkinkan perusahaan mengidentifikasi peluang-peluang interaktif yang menarik. Sasaran jangka panjang adalah hasil yang ingin dicapai organisasi selama bertahun-tahun ke depan.
Secara klasik, menurut Porter, strategi generik (generic strategy) menunjukkan orientasi bersaing. Pengeluaran rendah, diferensiasi, dan fokus adalah tugas opsi mendasar strategi. Sementara strategi besar (grand strategy) menunjukkan bagaimana sasaran dicapai.
Sasaran jangka pendek adalah hasil yang ingin dicapai selama satu tahun atau kurang. Rencana aksi menjabarkan strategi generik dan strategi besar ke dalam tindakan dengan memasukkan empat elemen, yaitu (1) mengidentifikasi aksi spesifik yang akan diambil dalam satu tahun ke depan atau kurang sebagai bagian dari usaha membangun keunggulan bersaing; (2) membangun kerangka waktu yang jelas demi penyelesaian setiap tindakan; (3) rencana tindakan harus menunjukkan akuntabilitas dengan mengenali siapa yang bertanggung jawab bagi tiap tindakan dalam rencana; dan (4) setiap tindakan memiliki satu atau lebih sasaran yang spesifik.
Pearce II dan Robinson (2011) mengemukakan komponen-komponen kunci manajemen strategis, yaitu misi perusahaan, analisis internal, lingkungan eksternal, analisis strategis dan pilihan, sasaran jangka panjang, strategi generik dan besar, sasaran jangka pendek, rencana tindakan, taktik fungsional, dan kebijakan yang memberdayakan tindakan.
Setiap unit bisnis perlu melakukan aktivitas yang dapat membantu mengembangkan keunggulan bersaing. Inilah yang disebut dengan taktik fungsional. Kecepatan sangat penting bagi kesuksesan dalam persaingan global saat ini. Salah satu cara meningkatkan kecepatan dan ketanggapan adalah membuat keputusan yang setiap saat dapat dieksekusi bahkan pada tingkat terendah organisasi. Menciptakan kebijakan yang menjadi panduan bagi pemikiran keputusan, serta tindakan manajer dan bawahannya dalam menerapkan strategi bisnis sangatlah penting untuk membangun dan mengendalikan operasi perusahaan yang sedang berjalan.
Susanto, AB. 2014. Manajemen Strategik Komperhensif Untuk Mahasiswa dan Praktisi. Jakarta: Erlangga.
KOMENTAR