Untuk keperluan tertentu, misalnya pembuatan grafik atau gambar, penggunaan keyboard kurang memuaskan. Alat input yang berupa pointing device akan leb
Gambar oleh OpenClipart-Vectors dari Pixabay |
POINTING DEVICE
Alat Input Langsung - Pointing Device Dan Scanner - Untuk keperluan tertentu, misalnya pembuatan grafik atau gambar, penggunaan keyboard kurang memuaskan. Alat input yang berupa pointing device akan lebih tepat digunakan.
MOUSE
Mouse adalah pointing device yang digunakan untuk mengatur posisi cursor di layar. Dengan menggeser mouse di bidang yang datar, misalnya meja, cursor di layar akan bergeser sesuai dengan arah dari pergeseran mouse. Setelah cursor menempati posisi tertentu di layar yang diinginkan, anda dapat menekan tombol yang ada di mouse untuk beberapa keperluan, tergantung dari program yang digunakan, misalnya untuk memilih suatu pilihan layar.
Mouse pertama kali dikembangkan oleh Doug Engelbart di Standford Re-search Institute sektiar tahun 1960, yang kemudian dikembangkan dan diterapkan pada komputer Xerox Star. baru pada tahun 1982, Apple memperkenalkan produknya dengan nama Apple Lisa. Sekarang ketenaran dari komputer Apple Macintosh karena penggunaan mouse ini.
TOUCH SCREEN
Touch screen (layar sentuh) adalah layar monitor yang akan mengaktifkan program bila bagian tertentu di layar disentuh dengan tangan. Misalnya, layar menampilkan beberapa pilihan untuk dipilih, bagian yang anda pilih dapat anda lakukan dengan cara menyentuhnya. Komputer Hewlett-Packard HP 150 mempergunakan teknologi layar sentuh ini.
LIGHT PEN
Dengan light pen memungkinkan anda untuk menyentuh suatu titik di layar dan komputer akan membaca lokasi tersebut. Kalau pada touch screen anda menyentuh dengan tangan, maka pada light pen anda menyentuh posisi di layar dengan pen tersebut. Dengan light pen, posisi sentuhan di layar akan lebih tepat dan lebih teliti.
Teknologi ini banyak digunakan untuk membuat grafik dan gambar di dalam perencanaan dengan bantuan komputer (Computer Aided Design).
DIGITIZER GRAPHICS TABLET
Menggambar grafik secara elektronik dapat dilakukan dengan digitizer graphics tablet. Dengan alat ini memungkinkan anda untuk membuat grafik atau gambar dengan cara menghubungkan dua buah titik di graphic tablet dengan menggunakan alat menyerupai pen, selanjutnya hasil dari grafik akan tampak di layar.
SCANNER
Alat input yang berupa scanner bekerja dengan cara meraba secara elektronik input yang akan dibaca. Alat input scanner dapat berupa Magnetic Inc Character Recognition (MICR) dan optical data reader.
MAGNETIC INK CHARACTER RECOGNITION
Bentuk pertama dari alat peraba (scanner) adalah alat pembaca pengenal karakter tinta magnetik atau Magnetic Inc Character Recognition (MICR) reader. MICR reader banyak digunakan di bank-bank di Amerika Serikat untuk transaksi cek. Bank memproses cek yang ditulis dengan tinta magnetik pada bagian bawah dari cek dengan alat MICR. Nomor di cek yang menunjukkan kode bank serta nomor rekening nasabah bank dicetak langsung dengan tinta magnetik. Nilai cek yang dikeluarkan kemudian dituliskan pada tempat berikutnya. Pembaca MICR membaca karakter-karakter yang ditulis dengan tinta magnetik tersebut dan komputer akan langsung melakukan transaksi debet atau kredit terhadap nomor rekening nasabah secara otomatis.
OPTICAL DATA READER
Dengan MICR dibutuhkan tinta magnetik yang khusus supaya bisa dibaca oleh alatnya. Optical data reader mempunyai kemampuan unutk membaca data langsung dari kertas biasa dan tanpa menggunakan tinta magnetik yang khusus. Optical data reader dapat berupa Optical Character Recognition (OCR) reader, OCR tag reader, bar code wand, dan Optical Mark Recognition (OMR) reader.
OCD READER
Keterbatasan dari MICR selain harus ditulis dengan tinta magnetik yang khusus, juga terbatasnya jumlah macam karakter yang dipergunakan, yaitu hanya tersedia 14 macam karakter saja. Walaupun OCR lebih mahal, tetapi mempunyai kelebihan jumlah macam karakter yang dapat dipergunakan.
Bentuk karakter yang paling populer adalah OCR A yang dikembangkan oleh Business Equipment Manufactures Association (BEMA). Bentuk karakter lain yang dapat dibaca oleh OCR reader adalah bentuk OCR B dan bentuk OCR E. OCR E mempunyai bentuk yang sama dengan bentuk karakter pada MICR.
OCR reader dapat membaca dokumen yang ditulis dengan tangan. Kecepatan dari OCR reader dapat membaca sampai 120 karakter per detik. Beberapa OCR reader masih mampu mengenal karakter yang dibaca walaupun 80% dari karakter tersebut tidak jelas. OCR reader yang lama masih mempunyai tingkat kesalahan pembacaan yang cukup tinggi, yaitu sampai 15% tetapi OCR reader yang sekarang, tingkat kesalahan pembaca kecil, yaitu kurang dari 1% atau tanpa kesalahan sama sekali bila karakter yang ditulis cukup sempurna.
OCR reader secara optik meraba masing-masing karakter yang dibaca dan dibandingkan dengan bentuk karakter yang disimpan di memori OCR.
Oberon omni-reader merupakan optical character recognition reader yang dapt memindahkan langsung tulisan yang diketik tanpa harus berupa font OCR langusng ke layar komputer. Optical character reader ini dapat digunakan untuk komputer IBM PC dan IBM PC-AT dengan menggunakan interface RS 232. Teks yang dibaca langsung dapat dihubungkan dengan program pengolah kata, spreadsheet dan database.
Princeton LS-300 Scanner dapat membaca graphic, gambarm photo dan teks dan memindahkannya ke layar monitor dengan kecepatan 6 detik per halaman. Gambar Photo, graphic dan teks yang ditangkap di layar dapat diedit dengan perangkat-perangkat lunak tertentu dan kemudian dapat dicetak kembali ke printer
OCR TAG READER
OCR tag reader banyak dipergunakan di toko-toko serba ada untuk membaca label data barang yang dijual yang dicetak dengan bentuk (font) karakter OCR. OCR tag reader dilekatkan pada POS terminal yang dihubungkan dengan pusat komputer.
BAR CODE WAND
Alat tambahan lain yang dilekatkan di POS terminal selain OCR tag reader adalah bar code wand untuk membaca label data barang dagangan yang dicetak dalam bentuk kode batang (bar codei).
Kode batang yang paling banyak dipergunakan adalah sistem Universal Product Code (UPC).
UPC menggunakan 10 kode digit yang terdiri dari 5 digit pertama menunjukkan identitas pabrik dan 5 digit berikutnya menunjukkan kode barang dan ukurannya.
Informasi lain seperti misalnya harga pokok barang, harga jual barang, potongan penjualan, unit akhir barang dan lain sebagainya tersimpan di simpanan luar komputer pusat.
Bar code wand diletakkan pada POS terminal dan dihubungkan dengan komputer pusat. Bila barang dijual, maka bar code yang ditempelkan pada barang bersangkutan dibacakan ke bar code wand. Harga dari barang bersangkutan yang ada disimpanan luar di komputer pusat dibaca, kemudian dapat dikeluarkan tanda terima untuk pembeli yang sudah berisi perincian harga barang yang dibeli. Saat itu juga, data transaksi penjualan barang dagangan dapat direkamkan di komputer pusat dan unit akhir dari barang langsung dapat dikurangkan karena sudah terjual. Setiap saat bila diinginkan, maka dapat ditampilkan laporan-laporan seperti misalnya laporan penjualan, laporan mutasi barang, laporan laba kotor penjualan dan lain sebagainya.
Selain kode batang dapat dibaca melalui bar code wand, dapat juga dipergunakan jendela peraba untuk membacanya.
OMR READER
Optical Mark Recognition (OMR) reader sekarang banyak digunakan untuk penilaian tes (test scoring). Jawaban dari test yang diberikan dijawab di kertas mark sense form dengan menandai tempat jawaban menggunakan pensil hitam (umumnya jenis 2B). OMR reader juga banyak digunakan untuk membaca hasil dari daftar pertanyaan (questionaires), register mahasiswa dan lain sebagainya.
Sekarang sudah banyak perguruan tinggi di Indonesia yang menggunakan sistem OMR untuk penyeleksian test masuk mahasiswa baru. Dengan OMR, operator komputer tidak perlu memasukkan setiap jawaban peserta ujian satu persatu melalui keyboard (terlalu lama dan cenderung banyak terjadi kesalahan pemasukkan), tetapi langsung memasukkan lembar jawaban formulir mark sense ke OMR reader.
Hartono, Jogiyanto. 2000. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: ANDI.
KOMENTAR