Salah satu tanggung jawab pimpinan perusahaan adalah menyusun strategi berdasarkan hasil evaluasi terhadap perkembangan lingkungan, kinerja, dan sumbe
Gambar oleh S. Hermann & F. Richter dari Pixabay |
Menyelaraskan Strategi Dengan Struktur Organisasi - Salah satu tanggung jawab pimpinan perusahaan adalah menyusun strategi berdasarkan hasil evaluasi terhadap perkembangan lingkungan, kinerja, dan sumber daya yang tersedia. Namun, di samping menyusun strategi, perusahaan juga harus merancang struktur organisasi yang sesuai dengan strategi yang ditetapkan sehingga tujuan perusahaan lebih mudah dicapai. Karena sejatinya struktur organisasi adalah "kendaraan yang akan digunakan untuk tiba pada destinasi yang menjadi tujuan organisasi". Ibaratnya, kalau harus melewati jalan yang berlumpur maka harus digunakan kendaraan yang berpenggerak empat roda, tetapi kalau destinasi dapat dicapai dengan jalan layang yang mulus dan berkecepatan tinggi, dapat digunakan kendaraan sedan bermesin besar. Dengan kata lain, harus ada keselarasan antara struktur organisasi dan strategi perusahaan. Mewujudkan keselarasan ini tak kalah pentingnya dengan menyusun dan mengeksekusi strategi. Struktur organisasi dapat mencerminkan arah strategik yang ditempuh perusahaan.
Struktur organisasi, menurut Daft, harus mencakup kerangka kerja tanggung jawab, hubungan pelaporan, dan kelompok. Struktur ini juga harus mencakup mekanisme untuk menghubungkan dan mengkoordinasikan elemen-elemen dalam organisasi secara koherens. Perusahaan dapat memilih struktur organisasi yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi, yang menekankan hubungan vertikal seperti sentralisasi, hierarki, berbagai aturan dan rencana, serta sistem informasi formal. Atau struktur organisasi yang menekankan desentralisasi, pembelajaran, serta komunikasi dan koordinasi secara horizontal.
Apa pun yang dipilih, yang jelas tidak ada struktur organisasi yang terbaik, yang dapat secara universal diterapkan oleh setiap organisasi dalam setiap industri. Struktur organisasi harus disesuaikan dengan tujuan, sasaran, perkembangan lingkungan, dan strategi yang ditetapkan. Saat ini, masih banyak perusahaan yang menerapkan struktur organisasi yang sentralistis dan hierarksi dengan banyak aturan. Selama struktur tersebut mampu mengakomodasi strategi yang ditetapkan, hal ini bukan masalah. Keselarasan antara struktur organisasi dan strategi, menurut Di Salvo, memungkinkan perusahaan melakukan penyesuaian diri bila diperlukan dan tetap fokus. Keselarasan juga menjadikan tujuan organisasi lebih jelas dan lebih dipahami; serta mendorong keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan dan arah strategik; serta terciptanya komunikasi yang lebih baik.
Struktur organisasi harus disesuaikan dengan tujuan, sasaran, perkembangan lingkungan, dan strategi yang ditetapkan.
Sebaliknya tidak adanya keselarasan dapat mengakibatkan setumpuk masalah. Ketiadaan keselarasan dapat menyebabkan tertundanya keputusan-keputusan penting, buruknya kualitas keputusan yang dihasilkan dan gagalnya perusahaan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang cepat. Hal ini juga menimbulkan keraguan karyawan terhadap arah yang ditempuh perusahaan, yang akhirnya dapat menyulut pecahnya konflik. Ketidakselarasan juga menyebabkan tersia-siakannya sumber daya, dan membengkaknya biaya.
Dalam rangka menyelaraskan struktur organisasi dengan strategi perusahaan, langkah pertama yang dapat ditempuh adalah menentukan fungsi-fungsi dan tugas-tugas kunci yang diperlukan dalam pelaksanaan strategi, yang tentu berbeda-beda untuk tiap perusahaan. Dalam melakukan hal ini, perusahaan dapat mengidentifikasi fungsi-fungsi dan tugas-tugas yang sangat vital, artinya tugas-tugas yang tida boleh tidak ada dan harus dikerjakan demi kesuksesan organisasi. Juga diidentifikasi hal-hal apa saja yang bila tidak ada atau tidak dilaksanakan dengan baik akan membahayakan kesuksesan perusahaan dalam menjalankan strategi.
Langkah keduanya adalah mengidentifikasi keterkaitan antar aktivitas yang dilakukan. Misalnya keterkaitan jalur bahan mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi yang dilalui dalam proses produksi. Juga dilakukan identifikasi pelanggan yang dilayani, saluran distribusi yang digunakan, urutan tugas-tugas yang harus dikerjakan dan letak geografis. Langkah berikutnya adalah mengelompokkan aktivitas ke dalam unit-unit organisasi, divisi, atau departemen; menentukan jumlah orang pada masing-masing unit, serta menentukan tingkat otoritas masing-masing anggotanya. Terakhirnya adalah mengkoordinasikan unit-unit yang telah dikelompokkan.
Dalam usaha menyelaraskan struktur organisasi dengan strategi perusahaan, satu hal yang tak boleh dilupakan adalah bahwa strategi harus terlebih dahulu ditetapkan sebelum struktur organisasi dirancang. Namun yang kerap terjadi justru sebaliknya, struktur organisasi sudah ada terlebih dahulu sebelum strategi disusun. Hal ini tentu akan menimbulkan ketidakselarasan antara struktur organisasi dengan strategi perusahaan.
Dalam usaha menyelaraskan struktur organisasi dengan strategi perusahaan, satu hal yang tak boleh dilupakan adalah bahwa strategi harus terlebih dahulu ditetapkan sebelum struktur organisasi dirancang. Namun yang kerap terjadi justru sebaliknya, struktur organisasi sudah ada terlebih dahulu sebelum strategi disusun.
kebijakan kompensasi, penilaian kinerja, prosedur administrasi, hubungan pelaporan, dan motivasi karyawan sudah tentu mengalami perubahan seiring dengan penyesuaian struktur organisasi perusahaan. Hal ini kerap menimbulkan ketidaknyamanan dan resistensi. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan manajemen perubahan yang efektif.
Strategi yang tepat, dengan dukungan struktur organisasi yang sesuai, menjadi salah satu syarat terwujudnya visi, misi, dan sasaran perusahaan baik dalam jangka pendek dan maupun dalam jangka panjang.
Susanto, AB. 2014. Manajemen Strategik Komperhensif Untuk Mahasiswa dan Praktisi. Jakarta: Erlangga.
Susanto, AB. 2014. Manajemen Strategik Komperhensif Untuk Mahasiswa dan Praktisi. Jakarta: Erlangga.
KOMENTAR