Apabila perusahaan menggunakan metode atau sistem periodik/fisik dalam mencatat barang dagangannya, maka pada setiap akhir periode akuntansi setelah d
PENYESUAIAN ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN |
Penyesuaian Atas Persediaan Barang Dagangan - Apabila perusahaan menggunakan metode atau sistem
periodik/fisik dalam mencatat barang dagangannya, maka pada setiap akhir
periode akuntansi setelah dilakukan perhitungan fisik atas besarnya persediaan
barang dagangan yang ada, bagian akuntansi akan membuat ayat jurnal penyesuaian
untuk mencatat besarnya persediaan akhir yang ada di gudang (posisi persediaan
per tanggal laporan). Ayat jurnal yang perlu dibuat
adalah sebagai berikut:
Menghapus saldo persediaan awal:
Dr. Ikhtisar Laba
Rugi
xxx
Kr. Persediaan Barang Dagangan
Mencatat saldo persediaan akhir:
Dr. Persediaan Barang
Dagangan
xxx
Kr. Ikhtisar Laba
Rugi
Apabila perusahaan
menggunakan metode atau sistem perpetual dalam mencatat barang dagangannya,
maka akun persediaan barang dagangan secara terpisah diselenggarakan dalam buku
besar (ledger). Nantinya, sepanjang periode akuntansi, saldo buku besar
akun ini akan setiap mencerminkan berapa jumlah barang dagangan yang tersedia
untuk dijual. Dengan demikian, kapan pun pihak manajemen ingin mengetahui berapa
besarnya posisi persediaan barang dagangan yang ada di gudang, maka data
mengenai saldo persediaan barang dagangan akan langsung tersedia saat itu juga
dalam buku besar tanpa harus menunggu dilakukannya perhitungan fisik. Jadi,
beda dengan metode atau sistem periodik/fisik, di mana besarnya jumlah
persediaan barang dagangan baru akan dapat diketahui setelah perhitungan fisik
dilakukan (berarti tidak dapat diketahui setiap saat). Dari segi pengendalian
intern (internal control), metode perpetual lebih baik dibanding metode
periodik/fisik, terutama dalam hal pengamanan atas persediaan dan tersedianya
catatan akuntansi yang lebih akurat dan tepat.
Baca juga SOAL-SOAL LATIHAN AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
Namun demikian, penyesuaian terhadap besarnya saldo akun persediaan barang dagangan dengan menggunakan metode perpetual biasanya tetap akan diperlukan, oleh karena pada akhir periode akuntansi besarnya jumlah persediaan barang dagangan menurut hasil perhitungan fisik berbeda dengan jumlah saldo yang ditunjukkan dalam buku besar (catatan persediaan). Perbedaan ini mungkin dapat terjadi karena adanya barang yang dicuri, hilang, atau pun kesalahan dalam mencatat atau menghitung persediaan. Umumnya, saldo persediaan barang dagangan yang tertera dalam buku besar menunjukkan jumlah yang lebih besar dibanding jumlah yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan fisik. Sebagai contoh, dalam catatan (buku besar) persediaan menunjukkan saldo akhir sebesar . 173 juta. Namun berdasarkan hasil perhitungan fisik yang telah dilakukan pada akhir tahun menunjukkan hanya sebesar . 160 juta. Dalam hal ini, ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah sebagai berikut:
Dr. Harga Pokok
Penjualan
Rp 13.000.000,00
KOMENTAR