Banyak buku telah membahas cara menulis dan membuat CL atau CV. Banyak model, tips, sampel telah ditawarkan, tapi menurut saya cara yang paling mudah
Cara Membuat Cover Letter (CL) Dan Curriculum Vitae (CV) Yang Baik Dan Benar - Tidak ada format baku untuk memuat surat lamaran maupun CV, baku dalam artian yang diterapkan secara seragam dalam standar nasional/internasional untuk semua perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Yang ada hanyalah penyeragaman cara perekrutan tenaga kerja dalam satu rumpun perusahaan yang sama. Semisal Indomaret, pada saat mereka melakukan recruitment, mereka sudah memiliki tata cara baku yang diterapkan secara nasional. Baik itu Indomaret di Aceh, Palembang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Maluku, ataupun Papua, cara penerimaan para pegawainya seragam.
Terkait dengan hal di atas, yang harus Anda lakukan adalah membuat surat lamaran yang lebih menarik dibanding ribuan pelamar lain. Apakah para recruitter harus membaca ribuan surat lamaran satu per satu? Membaca secara lengkap surat lamaran yang dikirimkan oleh para pelamar? Memeriksa CV secara detail dan mencocokkan data dengan fotokopian lampiran-lampiran?
Dari pengalaman pribadi saya selama 15 tahun sebagai pengusaha, saya langsung mengesampingkan (istilah membuang terlalu kasar) surat-surat lamaran yang terlalu basi, terlalu biasa, GARING. Surat- surat lamaran seperti itu langsung saya geser tanpa perlu tahu siapa namanya, lampirannya apa, prestasinya apa, juga kelebihannya. Apalagi jika fotonya tampak menyebalkan. Bukan wajahnya yang menyebalkan, tapi senyumnya. Surat lamaran tidak rapi, serampangan, kotor, terlipat, terbalik-balik, bahkan sering kali hanya dengan melihat amplopnya saja saya membuang bendel surat lamaran tanpa perlu membuka isinya. Saya bukan bertindak kejam, melainkan hanya tidak mau membuang waktu untuk orang yang tidak qualified. Tidak layak pakai.
Pada saat perekrutan, di depan saya rata-rata per hari ada ratusan surat lamaran dan CV. Tentunya, tidak semua surat itu saya baca. Saya biasanya hanya melakukan 3 kali screening. Yang pertama adalah menyortir surat lamaran berdasarkan amplop yang masuk. Kami selalu mensyaratkan penulisan Kode Lamaran di kiri atas pada amplop coklat bertali. Ini hanyalah tes awal buat para pelamar, apakah mereka cukup teliti dalam membaca dan menjalankan tugas yang diberikan. begitu kami melihat adanya amplop yang tidak sesuai dengan persyaratan yang kami berikan, langsung kami singkirkan tanpa perlu membukanya. Biasanya ini dilakukan oleh staf HRD tanpa melibatkan saya dan manajer HRD. Setelah itu, mereka baru mengklasifikasikan berdasarkan pekerjaan yang dilamar dan meletakkannya di atas meja saya.
Pada screening kedua, saya akan melihat secara cepat kandidiat yang mempunyai tampilan menarik dalam Cover Letter (CL) dan fotonya yang tersenyum. Tampilan tidak menarik langsung kami buang (lumayan dapat orek-orekan banyak). Pengalaman saya membuktikan penulisan CL yang buruk selalu diikuit dengan CV yang buruk. jarang sekali pada screening kedua saya melihat CV sebagai bahan pertimbangan untuk masukan kriteria layak baca, tahap untuk melihat siapa yang layak untuk diperhatikan secara lebih.
Screening ketiga adalah pembagian kelompok berdasarkan siapa yang layak mendapatkan prioritas panggilan pertama dan kaum cadangan. Bila para kandidat dalam kelompok prioritas ternyata tidak ada yang memenuhi klasifikasi yang kita berikan, baru kita memanggil kandidat dari kelompok cadangan.
Hal ini dilakukan secara umum oleh sebagian HRD perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan tidak ada waktu dan tidak ingin berlama-lama berurusan dengan ribuan lamaran yang tidak qualified.
Dengan kenyataan itu, Anda harus menarik perhatian perekrut dan membuat mereka berhenti sejenak untuk melihat secara detail siapa Anda sebenarnya. Kelebihan-kelebihan apa saja yang Anda miliki, pengalaman, keahlian, kemampuan bahasa dan sebagainya. Seandainya ini terlewatkan pada tahap pertama, bisa jadi seberapa pandai diri Anda dan seberapa mahir Anda bekerja, Anda tidak akan pernah mendapatkan panggilan dan wawancara kerja.
Jadi rumus utama dalam membuat surat lamaran adalah TAMPIL BEDA. Sekali lagi tidak ada aturan bakunya. Yang paling jelas adalah surat lamaran itu harus:
- Menarik perhatian (powerful)
- Menunjukkan kepribadian
- Menunjukkan prestasi
- Sesuai dengan yang dicari perusahaan
- Membuat penawaran yang rugi kalau ditolak
- Menginformasikan siap kapan saja untuk dipanggil dan mengikuti proses selanjutnya.
Kembali lagi ke ide awal saya. Kenapa Anda harus repot-repot memikirkan model yang benar dari surat lamaran atau CV. Sudahlah, cari teman atau rekan yang telah bekerja pada posisi pekerjaan yang kita inginkan. Minta kopiannya dan contek saja. Modifikasi sedikit, tambah sana tambah sini, sesuaikan dengan diri kita sendiri dan kirim. Kenapa harus susah-susah mikir. Mereka pasti sudah diterima dengan format lamaran seperti itu jadi setidaknya format itulah yang telah menarik perhatian penyeleksi.
Tetapi, tetap saja tidak semudah itu untuk langsung diterima. Kalau ternyata prestasi teman Anda segajah dan prestasi Anda cuman sekancil, ya tetap saja Anda tidak diterima. Misalnya, teman Anda berbahasa Inggris dengan sangat lancar, sedangkan Anda cuma bisa bahasa Indonesia, itu pun bahasa Indonesia pas-pasan, ya Anda tentu saja tidak mungkin diterima semudah teman Anda. Di sinilah poin-poin pentingnya. Anda boleh mencontoh, tetapi contoh juga prestasi dan persiapannya baik mental, skill, dan tekad yang telah dimiliki oleh rekan Anda terdahulu, yang telah diterima di pekerjaan ideal Anda.
Ada beberapa buku panduan mengenai cara membuat surat lamaran dan CV. Ada hal-hal yang membuat saya tergelitik untuk mengomentari menggunakan kacamata penerimaan pegawai, yakni kacamata sebagai pemilik perusahaan. Saya tidak mengecilkan arti buku-buku sejenis yang ditulis oleh orang HRD karena mereka hanya melihat dari kacamata pendidikan, pengalaman, dan intuisi. Saya mempunyai kelebihan kacamata PEMILIK PERUSAHAAN. Kacamata yang kadang melihat jauh leibh jauh dan lebih tajam dibandingkan dengan kacamata pegawai. Melihat yang kadang tidak dilihat oleh orang lain, bukan sekedar teori, pengalaman, dan intuisi. Tetapi, ketajaman insting sebagai pemilik memudahkan saya untuk melihat hal-hal yang masih terpendam.
Mungkin pandangan saya ada yang ekstrim, Anda boleh tidak setuju. Anda akan membandingkannya dengan pengetahuan dan pengalaman Anda, dengan buku sejenis, informasi dari teman, internet, dan lain-lain. Saran saya yang paling penting adalah bukan perdebatan siapa yang paling benar, tetapi bagaimana Anda mengambil cara pandang yang Anda pikir paling pas buat Anda. Tidak ada yang benar atau pun yang salah karena tidak ada yang baku di bidang surat lamaran kepegawaian.
Salah satu hal yang ingin saya soroti adalah anggapan bahwa menulis surat lamaran dengan tulisan tangan adalah KESALAHAN BESAR. Dikatakan dalam buku tersebut bahwa ilmu grafologi (ilmu analisa tulisan tangan) sudah tidak banyak lagi yang menguasainya. Tulisan tangan tidak ada nilai lebihnya.
Wah, kalau ini saya sama sekali tidak setuju. Kalau tulisan tangan Anda jelek ya benar kata penulis tersebut. Tetapi, kalau tulisan Anda sangat indah dan sangat rapi, malahan saya SANGAT menyarankan untuk menulis surat lamaran (cover letter) dengan tulisan tangan. CV tetap harus diketik dengan komputer. Tulisan tangan adalah salah satu cara menunjukkan perbedaan kita dengan pelamar yang lain. Rumusnya saja kita harus tampil menarik dibandingkan yang lain. Kalau tulisan Anda dapat dipergunakan sebagai salah satu cara untuk menarik perhatian kenapa tidak dipakai? Manfaatkanlah keindahan dan kerapian tulisan Anda!
Apakah tulisan tangan seseorang bisa mengungkapkan sifat dan pembawaan si pemilik tulisan tangan? Kirim saja scan tulisan tangan Anda ke e-mail saya, saya bacakan sifat-sifat Anda yang terkandung dalam tulisan tersebut. Bahkan, kadang saya bisa melihat trauma masa lalu dari sebuah tulisan tangan, dapat melihat minat dan bakat orang tersebut hanya dengan melihat tulisan tangan. Menarik?
Dengan tidak adanya standarisasi dalam penulisan surat lamaran, saya hanya mengamati ada kesamaan dalam beberapa surat lamaran yang bagus. Surat lamaran yang telah dicocokkan dengan karakter orang yang membuatnya, dengan cara kerja setelah dia diterima, dalam kualitas kerjanya, antara kenyataan dan data yang diajukan dalam surat lamaran.
Ada beberapa hal yang sama dari surat-surat orang tersebut. Beberapa di antaranya adalah:
- Rata-rata ada (berkecenderungan wajib):
- Nama orang yang dituju
- Perusahaan yang dituju
- Kota perusahaan (kadang alamat lengkap)
- Tanggal dan kota di mana Anda membuat surat lamaran ini
- Kata pembuka
- Mencantumkan sumber informasi lowongan
- Posisi yang diinginkan
- Prestasi yang relevan
- Posisi bekerja sekarang (semisal masih bekerja)
- Keuntungan yang bisa diberikan ke perusahaan bila merekrut kita
- Sifat dan sikap keahlian yang bisa diandalkan, sesuai dengan yang dituju
- Buka peluang untuk menerima tes/tantangan berikut atau wawancara
- Salam penutup
- Tanda tangan dan nama jelas
- Nomor telepon yang bisa dihubungi
- Yang tidak wajib (pasti tidak bakunya):
- Sisi kiri atau sisi kanan untuk tulisan Kepada, pengirim, alamat yang dituju, tanggal pembuatan, dll.
- Harus ada alamat pengirim dalam CL
- Berapa spasinya? Jenis font?
- Kota dan tanggal penulisan dicantumkan di atas atau di bawah
- Tebal kertas (ini dapat menjadi kelebihan Anda)
Raharjo, Ridwan. 2010. Revolusioner! Mudah Cari Pekerjaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
KOMENTAR