Rasanya tidak akan ada yang membantah bahwa orang tua merupakan sosok terpenting dalam kehidupan kita.
Cara Berbakti Kepada Orang Tua Dalam Islam - Masa muda adalah masa di mana kita merasa paling pintar dalam segala hal. Tidak jarang kita menganggap bahwa pendapat orang tua itu kuno dan tidak up-to-date dengan perkembangan zaman. Dari mulai cara berpakaian, pekerjaan hingga percintaan, kita selalu merasa paling hebat, bahkan tidak jarang sering bertengkar dengan orang tua hanya untuk masalah-masalah sepele. Namun di kemudian hari, ternyata pendapat orang tua kita yang benar, dan kita yang salah.
Kejadian seperti itu mungkin bukan hanya sekali dua kali saja. Saya pun juga demikian dulu masa-masa SMP. Tapi sekarang saya sadar bahwa cinta dan pengorbanan orang tua itu nggak ada matinya! Ayah dan Ibu merupakan dua makhluk yang berbeda namun cinta mereka sangat luar biasa dan kita tidak akan mampu membalasnya hingga kapan pun.
Kedudukan orang tua dalam Islam sangat istimewa. Tingkatan ketaatan kepada mereka persis setelah ketaatan kepada Allah dan Rasul. Allah dengan tegas memerintahkan kepada kita untuk mengabdi dan berbakti kepada kedua orang tua, terutama jika orang tua telah dalam kondisi berusia lanjut.
Perintah ini langsung dalam firman-Nya: "Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tuanya dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu maka janganlah katakan kepada keduanya 'ah' dan janganlah kamu membentak keduanya. katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang. Dan katakanlah, 'Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil." (QS. Al-Isra [17]:23-24)
Jangan Durhaka
Durhaka adalah salah satu dosa besar yang dosanya langsung di azab oleh Allah. Rasulullah bersabda, "Semua dosa akan ditangguhkan Allah SWT sampai nanti hari kiamat, kecuali durhaka kepada kedua orang tua, maka sesungguhnya Allah SWT akan menyegerakan balasan kepada pelakunya di dunia sebelum meninggal." (HR. Hakim)
Kita harus berbakti kepada kedua orang tua, terutama ibu, karena dia telah mengandung kita selama 9 bulan, menyusui saat kecil, dan mengasuh dengan penuh kasih sayang saat kita lemah. Allah SWT berfirman, "Dan Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada Ibu Bapaknya. Ibunya telah mengandung dia dengan susah-payah, melahirkan, dan menyusui selama 30 bulan." (QS. Al-Ahqaf [46]: 16)
Makanya mengapa dalam sebuah hadits dikisahkan bahwa dulu ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi Muhammad SAW dan bertanya, "Siapa yang patut aku hormati?" Rasulullah menjawab, "Ibumu" Dia bertanya lagi, "kemudian siapa?" Rasulullah menjawab lagi, "ibumu". Dan dia bertanya kembali, "Kemudian siapa?" Lalu Rasulullah menjawab, "Ayahmu". (HR. Bukhari Muslim)
Durhaka kepada kedua orang tua merupakan dosa yang sangat besar, yang disetarakan sebagai dosa syirik. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Maukah kamu saya terangkan tentang dosa yang besar?" Mereka menjawab, "Mau ya Rasulullah!" Maka berkatalah Rasulullah, "Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua dan omongan dusta serta saksi dusta." (HR. Bukhari Muslim)
Bagaimana Jika Orang Tua Musyrik?
Jika orang tua kita mengajak kepada kemusyrikan, maka sebagai anak kita tidak perlu menuruti apa yang mereka perintahkan, namun harus tetap hormat kepada mereka.
Dalam hal ini Allah SWT berfirman, "Hendaklah kamu bersyukur kepadaku dan kepada kedua orangtuamu; kepada-Ku lah tempat kembali. Dan jika mereka itu bersungguh-sungguh mempengaruhimu supaya kamu menyekutukan Aku dengan sesuatu yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, maka janganlah kamu turuti mereka. Tetapi berkawanlah dengan mereka (orang tua) di dunia ini dengan cara yang baik; dan ikutilah jalan orang bertobat kepadaku; kemudian kepada-Ku lah tempat kembalimu, maka akan kujelaskan kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Luqman [31]: 14-15)
Di atas dijelaskan bagaimana sikap kita terhadap ajakan kemusyrikan dari orang tua, di mana kita tidak perlu patuh terhadap perintah mereka karena memang sedikit pun tidak boleh taat kepada manusia dalam kemusrikan. Namun, kita harus tetap hormat dan baik dengan orang tua.
Karena kemusyrikan mereka dengan hormatnya kita adalah dua hal yang berbeda. Kemusyrikan mereka berurusan langsung dengan Allah (habluminallah) dan bakti kita terhadap orang tua adalah hubungan antar sesama manusia (habluminannaas). Inilah indahnya ajaran yang dibawa oleh Islam dalam hubungan antarsesama manusia, terutama terhadap orang tua. Sebuah puncak toleransi yang tidak dapat dicapai oleh agama.
Cara Berbakti Kepada Orang Tua
Ada banyak cara untuk menunjukkan bakti kita kepada kedua orang tua. Pada zaman Nabi Muhammad SAW beliau bertemu seorang pemuda yang pundaknya lecet-lecet. Rasulullah bertanya, "Kenapa pundakmu?" Anak muda itu menjawab, "Wahai Rasulullah, saya dari Yaman dan mempunyai seorang ibu yang sudah sangat uzur (tua). Saya sangat mencintai dia dan selalu menggendongnya. Saya hanya melepasnya ketika buang hajat, ketika shalat atau ketika istirahat."
Kemudian anak muda itu bertanya, "Apakah aku termasuk ke dalam golongan orang yang berbakti kepada orang tua?" Nabi Muhammad SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan, "Sungguh Allah SWT ridha kepadamu, kamu anak yang saleh, anak yang berbakti. Tapi, ketahuilah anakku, cinta orang tuamu tidak akan pernah terbalaskan olehmu."
Cara berbakti kepada orang tua itu bisa bermacam-macam. Kalau dari cerita di atas itu kan rasanya kita belum sanggup menggendong orang tua setiap saat seperti yang anak muda itu lakukan kan? Bisa encok pegel linu semua badan.
Berikut ada 7 dari banyak cara untuk berbakti menurut pendapat pribadi saya:
- Selalu mendoakan. Kita semua pasti ingin agar kedua orang tua masuk ke dalam surga, dan salah satu senjata ampuhnya adalah dengan cara berdoa. Terlebih, doa dari anak saleh untuk kedua orang tuanya tidak akan ditolak Allah. Dalam salah satu hadits Rasulullah SAW., bersabda, "Apabila anak Adam meninggal, maka putuslah segala amalnya kecuali tiga perkara: shadaqqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan kedua orang tuanya." (HR. Abu Hurairah).
- Jangan mengecewakan. Orang tua sudah bersusah payah menyekolahkan kita, bahkan saya sering melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana orang tua teman-teman saya ikhlas menjual harta benda (rumah, mobil, dll) hanya untuk membiayai sekolah anak-anaknya. Maka sebagai balasannya, bahagiakanlah mereka dan jangan pernah mengecewakan, apalagi membuat malu nama keluarga dengan sikap kita.
- Selalu belikan sesuatu jika bepergian. Saya biasa membelikan cokelat atau cookies gandum sehabis bepergian dari luar kota/negeri untuk kedua orang tua. Tidak harus dari luar kota/negeri juga, kalau kita lagi pergi ke mall atau restoran take away aja makanan kesukaan mereka. "Sesuatu" ini tidak perlu mahal, karena yang terpenting dan poinnya adalah bentuk perhatian kita.
- Jangan pernah mengucap kata-kata kasar. Perselisihan di dalam keluarga antara orang tua dan anak adalah normal. Namun yang paling penting, saat kita berargumen, jangan sampai keluar kata-kata kasar yang bisa menyakitkan kedua orang tua. Contoh paling ringannya adalah seperti "ah" atau "yaelah". Al-Qur'an juga sudah tegas melarang hal ini.
- Bersikap terbuka. Biasakan bercerita kepada orang tua tentang apa yang terjadi pada diri kita. Karena kalau kita ada masalah pasti orang tua yang akan berdiri pertama kali untuk mendukung. Mereka juga selalu mau yang terbaik untuk anak-anaknya.
- Selalu membantu, baik diminta maupun tidak. Ini banyak contohnya, misalnya nganterin ke pasar beli toge, menemani ke pengajian atau beres-beres rumah. Yang ringan-ringan aja nggak usah yang berat-berat. Bentuk pertolongan kita, apa pun itu, pasti akan membahagiakan orang tua.
- Umrah atau Haji-kan jika sudah mampu. Kalau sudah punya rezeki yang cukup dan sudah mempunyai pekerjaan atau bisnis yang mapan, ya bolehlah kita kasih tiket PP ke Saudi Arabia agar orang tua kita bisa beribadah umrah atau haji. Insya Allah harta benda kita akan semakin berkah.
Akhirnya, tujuan utama mengapa kita harus berbakti kepada orang tua adalah karena ridha Allah, ada di ridha orang tua. Seberapa besar dampak keridhaan Allah terhadap kita? Wah besar sekali!! Bahkan ada satu kisah seorang hamba yang saleh yang dimasukkan ke dalam surga hanya karena keridhaan Allah, dan bukan karena amal ibadahnya. Luar biasa bukan?
Jadi kita harus selalu tahu batasan dan kadar kita sebagai anak yang tidak akan pernah menang melawan orang tua. Karena tujuan utama kita adalah mendapatkan ridha Allah, dan jalannya melalui orang tua. Semoga kita senantiasa menjadi anak-anak saleh yang selalu berbakti kepada kedua orang tua.
Sudahkah kita mendoakan orang tua atau paling tidak menyapa dan menanyakan kabar mereka hari ini?
Assad, Muhammad. 2011. Notes From Qatar Limited Edition. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
KOMENTAR