Dalam pemikiran sederhana saya, kehidupan di dunia ini sesungguhnya pergantian antara saat untuk bersyukur dan bersabar.
Dan Selalu Bersyukurlah (Part 1) Kepada Allah SWT - Saat kita mendapat nikmat dan kesenangan, di situlah waktunya kita bersyukur, dan di saat kita menerima ujian dan cobaan, di situlah waktunya untuk bersabar. Tapi menariknya, kalau kata "bersabar" ini diturunkan dan diperlebar lagi pengertiannya, sebenarnya sabar saat menerima segala ujian dan coban itu kan ya nama lain dari bersyukur.
Mengapa kita harus tetap bersyukur bahkan di saat diberikan ujian? Pertama, karena ilmu manusia itu terbatas. Saat kita diberikan cobaan, kita melihatnya sebagai hal yang buruk, pada hal belum tentu. Mungkin saja akan ada hikmah dan manfaat dari hal tersebut. Penglihatan manusia hanya sebatas ilmu yang dimiliki, tidak lebih. Sementara ilmu pengetahuan yang dimiliki Allah seluas langit dan bumi, bahkan lebih.
Jadi mungkin saja dalam pandangan manusia ujian yang diterimanya itu buruk, padahal menurut pandangan Allah itulah yang terbaik, dan begitu juga sebaliknya. Dia-lah yang paling mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya.
"...Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah [2]: 216)
Misalkan kita menerima cobaan tidak bisa masuk ke universitas yang diinginkan, kita kesal dan dongkol setengah mati karena merasa sudah habis-habisan belajar dan mempersiapkan diri agar diterima di Universitas tersebut. Padahal kita tidak tahu bahwa mungkin saja Allah punya rencana lain. Dia tidak menempatkan di Universitas A tapi ditempatkan di Universitas B, dan akhirnya justru kita sangat bersinar di sana.
Kedua, yang namanya ujian itu adalah media untuk kenaikan tingkat. Di sekolah, pasti tiap semester ada yang namanya ujian kenaikan kelas, ujian semester, atau apa pun namanya, yang pasti tujuannya untuk naik kelas.
Kalau nggak ada ujian ya jangan harap mau naik kelas! Nah sama, adanya cobaan dan ujian yang kita hadapi dalam hidup ini, itulah yang akan menaikkan tingkatan kita.
Terkadang kita merasa bahwa kita-lah orang yang paling berat cobaannya di muka bumi ini. Ternyata jauh lebih banyak orang-orang yang memiliki kehidupan yang tidak seberuntung kita. Contoh mudahnya lihat sekeliling kita, masih banyak sekali fakir miskin di negara ini, anak-anak jalanan yang tidak terurus, orang-orang tua yang tidak memiliki tempat tinggal, dll.
Saya pun bersyukur atas semua karunia dan kenikmatan yang telah Allah SWT berikan, dan di sisi lain juga bersyukur atas semua cobaan dan ujian yang diberikan-Nya, meskipun terkadang terasa berat untuk menjalaninya.
Tapi bukankah Dia yang Maha Berkuasa telah menyampaikan dalam Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah [2]: 286) bahwa Dia tidak akan memberikan cobaan dan ujian yang melebihi kemampuan kita? Jadi, nikmati saja segala warna warni perjalanan hidup ini dengan penuh syukur.
Luas dataran Qatar hanya 160 km2, dan dataran tertingginya bernama Jabal Dukhan.
Assad, Muhammad. 2011. Notes From Qatar Limited Edition. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
KOMENTAR