Untuk mengawali pembahasan tentang analisis dan perancangan sistem informasi, pemahaman akan sistem terlebih dahulu harus ditekankan. Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks di mana pengertian sistem itu digunakan. Berikut akan diberikan beberapa definisi sistem secara umum: Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Contoh: Sistem Tatasurya Sistem Pencernaan Sistem Transportasi Umum Sistem Otomotif Sistem Komputer Sistem Informasi Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay |
- Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Contoh:- Sistem Tatasurya
- Sistem Pencernaan
- Sistem Transportasi Umum
- Sistem Otomotif
- Sistem Komputer
- Sistem Informasi
- Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.
Dengan
demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling
terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan
sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya
untuk suatu tujuan bersama. Sementara, definisi sistem dalam kamus Webster's Unbriged adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau organisasi.
Menurut Scott (1996), sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output).
Ciri pokok sistem menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem itu
beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai
dengan saling berhubungan, dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama.
Sistem
atau pendekatan sistem minimal harus mempunyai empat komponen, yakni
masukan, pengolahan, keluaran, dan balikan atau control.
Sementara Mc. Leod (1995) mendefinisikan
sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud
yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumber daya mengalir dari elemen
output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka
dihubungkan dengan mekanisme control.
Banyak
ahli mengajukan konsep sistem dengan deskripsi yang berbeda, tetapi
pada prinsipnya hampir sama dengan konsep dasar sistem umumnya. Schronderberg (1971) dalam Suradinata (1996) secara ringkas menjelaskan bahwa sistem adalah:
- Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain.
- Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya.
- Bersama-sama dalam mencapai tujuan.
- Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh sistem lainnya.
- Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.
- Menunjukkan adanya entropi.
- Memiliki aturan.
- Memiliki subsistem yang lebih kecil.
- Memiliki deferensiasi antar subsistem.
- Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.
Baca juga PENGERTIAN SUBSISTEM
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI
KOMENTAR