Belum ada kesamaan pendapat diantara para pakar tentang tahap-tahap perkembangan kelompok.berikut adalah pendapat dari beberapa pakar, yaitu:
Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay |
Tahap-Tahap Perkembangan Kelompok - Belum ada kesamaan pendapat diantara para pakar tentang
tahap-tahap perkembangan kelompok.berikut adalah pendapat dari beberapa pakar,
yaitu:
- Menurut
Krettner dan Kinicki (1992;
324-235), suatu kelompok timbul dan berkembang melalui enam tahap:
- Pada tahap pertama, yaitu orientasi. Para anggota masih
meraba-raba meskipun mereka setuju turut menjadi anggota kelompok itu.
- Pada tahap kedua, yaitu konflik dan tantangan. Mereka
rebut-ribut gempuran satu sama lain dalam menginginkan berbagai hal, timbul sub
kelompok, oposan, pemberontakan halus, saling beradu pendapat dan saling
berjaga–jaga.
- Pada tahap ketiga, yaitu kelekatan. Konflik dan tantangan reda, akhirnya mereka menyetujui keputusan-keputusan
yang hasilnya dari konflik–konflik dan mulai membentuk kedamaian dan kerukunan.
- Pada tahap keempat, yaitu delusi.
Delusi adalah suasana setelah melepas pertikaian dan bentuk kerukunan, pada
tahap ini terasa adanya partisipasi para anggota pada apa yang di inginkan oleh
kelompok. Namun, apa yang mereka rasakan atau menjadi kenyataan pada waktu itu
sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan dan pikiran rasional tidak dapat
berjalan.
- Pada tahap kelima, yaitu disilusi.
Disilusi yang artinya menyadari kesalahan persepsi terhadap kelompoknya
yang dikatakan baik, yaitu dengan adanya harmoni atau kerjasama diantara para
anggota yang sebenarnya tidak realistis itu, mulai timbul konflik–konflik
karena dirasakan bahwa kelompok tidak terbuat seperti yang dicita-citakan
semula menurut persetujuan bersama.
- Pada tahap keenam, yaitu penerimaan.
Artinya adalah setelah tahap sebelumnya dapat dilalui dengan menerima cacian, kritikan,
dan lain-lain, maka kemudian kembali menepati cita-cita kelompok.
Baca juga Perilaku Kelompok - Pada tahap pertama, yaitu orientasi. Para anggota masih
meraba-raba meskipun mereka setuju turut menjadi anggota kelompok itu.
- Menurut Robbins (1991; 276-277), tahap-tahap perkembangan kelompok yaitu
melalui:
- Forming, yaitu tahap
pembentukan yang sifatnya masih
mencari-cari, misalnya siapa pemimpinnya, apa tujuannya dan bagaimana cara
mencapainnya.
- Storming ialah beradu
pendapat karena perbedaan–perbedaan
pandangan.
- Norming ialah
pembentukan aturan yang digunakan sebagai norma perilaku kelompok dan para
anggotanya dalam mencapai tujuan.
- Performing, dalam tahap
ini kelompok melaksanakan norma dan bekerja untuk mencapai tujuan.
- Adjourning, yaitu
selesainya pencapaian tujuan, kelompok beristirahat bekerja atau bubar,
khususnya kelompok yang tujuannya spesifik dalam waktu yang terbatas atau
sementara.
- Forming, yaitu tahap
pembentukan yang sifatnya masih
mencari-cari, misalnya siapa pemimpinnya, apa tujuannya dan bagaimana cara
mencapainnya.
- Northcraft
& Neale (1990-290-291) sama pendapatnya dengan Albanese & Van Vleet ( 1983-259), yaitu:
- Formation (pembentukan), pada tahap awal, yang pada tahap ini semua calon anggota belum kenal dengan baik mengenai
orang-orangnya, tujuannya, dan tugas-tugannya.
- Differentiation, adanya
perbedaan-perbedaan pendapat sehingga menimbulkan sub-kelompok dan saling berargumentasi
mengenai tujuan, cara mencapainya, dan siapa pemimpinnya.
- Intergration, sudah ada
kesamaan pandangan, ada norma, ada
kerukunan, dan persetujuan mengapa mereka bersama-sama dalam kelompok.
- Maturity (kedewasaan), kematangan sebagai kelompok dalam melaksanakan kegiatan mencapai tujuan.
- Formation (pembentukan), pada tahap awal, yang pada tahap ini semua calon anggota belum kenal dengan baik mengenai
orang-orangnya, tujuannya, dan tugas-tugannya.
iya gan silahkan blogwalking tapi banyak bener gan web yang agan tampilin, wkwkkw
BalasHapus