Laporan ekuitas pemilik untuk perusahaan dagang disajikan dengan cara yang sama seperti pada perusahaan jasa yang telah diberikan contohnya dalam modu
LAPORAN KEUANGAN |
Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang - Laporan ekuitas pemilik untuk perusahaan dagang disajikan dengan cara
yang sama seperti pada perusahaan jasa yang telah diberikan contohnya dalam modul
1 terdahulu, demikian juga untuk penyajian neraca. Untuk penyajian neraca,
perbedaan yang ada hanyalah dalam hal akun persediaan barang dagangan yang
tentu saja akun ini tidak ada (tidak tampak) dalam neraca perusahaan jasa.
Baca juga ILUSTRASI PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI
Laporan laba rugi
untuk perusahaan dagang dapat disusun dalam dua bentuk pilihan, yaitu bentuk
langsung (single-step) atau bentuk bertahap (multiple-step).
Laporan laba rugi dengan bentuk langsung menekankan pada total pendapatan dan total beban sebagai faktor penentu laba/rugi bersih. Seluruh pendapatan, baik yang berasal dari kegiatan normal bisnis perusahaan (yaitu pendapatan penjualan bersih) maupun yang bukan berasal dari kegiatan normal bisnis perusahaan atau pendapatan lainnya (seperti pendapatan bunga dan pendapatan sewa) akan digabung menjadi satu jumlah sebagai total pendapatan. Demikian juga untuk seluruh beban, mulai dari harga pokok penjualan (COGS), beban penjualan, beban umum dan administrasi hingga beban bunga (beban lainnya) akan digabung menjadi satu jumlah sebagai total beban. Laba/rugi bersih dihitung dari selisih antara total pendapatan dengan total beban. Dengan demikian, dalam laporan laba rugi bentuk langsung ini tidak merinci berapa besarnya laba kotor, beban operasional, pendapatan operasional, dan besarnya pendapatan/beban lain-lain.
Sedangkan untuk laporan laba rugi dengan bertahap, laporan laba rugi bentuk ini menunjukkan tahapan-tahapan dalam menentukan laba rugi bersih. Pendapatan penjualan bersih akan dikurangkan dengan harga pokok penjualan untuk menentukan besarnya pendapatan operasional. Lalu, pendapatan operasional ini akan ditambah dan dikurangi dengan pendapatan lain-lain atau beban lain-lain untuk menentukan besarnya laba/rugi bersih.
Penjualan merupakan total jumlah yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dagangan yang dijual perusahaan, baik meliputi penjualan tunai maupun penjualan secara kredit. Penjualan dikurangi dengan retur dan penyesuaian harga jual potongan penjualan akan diperoleh penjualan bersih (net sales).
Baca juga PENGERTIAN dan TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL
Ingatlah kembali bahwa retur penjualan terjadi apabila perusahaan menerima kembali barang dagangan yang telah dijual kepada pelanggan sebagai akibat adanya kerusakan barang atau barang yang dijual/dikirimnya tidak sesuai dengan kriteria /spekulasi pesanan pelanggan, sedangkan penyesuaian/pengurangan terhadap harga jual diberikan kepada pelanggan dimana dalam hal ini perusahaan tidak menerima kembali barang dagangan yang telah dijualnya. Potongan penjualan diberikan oleh perusahaan kepada pelanggannya yang melakukan pembayaran lebih awal atau selama periode potongan sesuai persyaratan kredit yang ada. Potongan penjualan sesungguhnya tidak hanya bermanfaat bagi si pembeli saja tetapi juga bagi si penjual. Bagi si pembeli tentu saja akan menghemat jumlah uang yang akan dibayarkan sedangkan si penjual, potongan penjualan yang dimanfaatkan oleh si pembeli ini akan memperpendek / mempersingkat waktu penagihan kas (waktu yang diperlukan untuk mengobservasi piutang dagang menjadi kas).
Beban
operasional (operating expenses) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
beban penjualan (selling expenses) dan beban umum dan administrasi (general and administrative expenses). Beban penjualan adalah beban-beban yang terkait langsung dengan segala
aktivitas yang mendukung operasional penjualan berupa dagang, contoh beban
gaji/upah karyawan tokoh (bagian
penjualan), beban iklan, beban perlengkapan/ keperluan tokoh, dan beban
penyusutan peralatan tokoh. Sedangkan beban umum dan administrasi dikeluarkan
dalam rangka mendukung aktivitas / urutan kantor (administasi) dan
operasi umum.
Apabila pencatat persediaan barang dagangan dilakukan dengan menggunakan system periodic/fisik, maka besarnya harga pokok penjualan dihitung dengan acara sebagai berikut :
Harga Pokok Penjualan :
Persediaan Barang Dagang (awal) xxx
Pembeli
xxx
Retur & Penyesuaian Harga Beli (xxx)
Potongan Pembelian (xxx)
Pembeli Besih xxx
Ongkos Angkutan Masuk xxx
Harga Pokok Barang Yang Dibeli xxx
Harga Pokok
Barang Yang Dijual
xxx
Persediaan Barang Dagangan (akhir) (xxx)
Harga Pokok
Penjualan xxx
Harga pokok penjualan di atas tertentu saja baru dapat setelah saldo persediaan akhir diketahui melalui pemeriksaan fisik atas barang dagangan yang masih ada di gudang per akhir periode akuntansi (per tanggal laporan).
Pembelian merupakan total jumlah yang dibebankan atas pemasok atas barang yang dibeli perusahaan baik meliputi barang yang dibeli tunai maupun secara kredit. Pembelian dikurangi dengan retur & penyesuaian harga beli dan potongan pembeli akan diperoleh pembelian bersih (net purchuses).
Pembelian
bersih ditambah dengan ongkos angkut masuk besarnya harga pokok dari barang
yang dibeli. Ingat kembali bahwa ongkos masuk akan diperoleh besarnya harga
pokok dari barang yang dibeli. Ingat kembali bahwa ongkos masuk angkut masuk (freight
in atau transportation in) ini merupakan beban angkut yang
dikeluarkan /ditanggung perusahaan untuk membawa barang yang dibeli dari
pemasok / penjual ke gedung perusahaan.
Thank you for sharing excellent information. Your website is so cool. I am impressed by the details that you have on this website. It reveals how nicely you understand this subject.
BalasHapusYou Can Visit my blogs also for some interesting informations.
Muktiple ways to Lock your windows PC
Print from your iphone printer
How to use stickies on mac
Virtual Listening Party using spotify
Reset or Restart Your Homepod