Ingat kembali bahwa penyajian aktiva lancar dalam neraca disusun berdasarkan urutan tingkat liquiditasnya. Kas lebih lancar dibanding piutang dan persediaan; piutang lebih lancar dibanding persediaan; dan seterusnya. Jadi, kas merupakan aktiva yang paling likuid (lancar), lalu diikuti dengan piutang usaha, persediaan dan seterusnya. Dalam keseharian praktik akuntansi, kas sebagai kativa paling lancar ini seringkali atau merupakan objek yang paling “digemari” untuk dicuri, diselewengkan, atau disalah-gunakan oleh oknu karyaan taeratentu sehingga memerlukan penerapan pengendalian internal yang baik (memadai). Karena kas merupakan aktiva yang paling likuid yang dimiliki perusahaan, kas akan diuruta atau ditempatkan sebagai komponen utama dari aktiva lancar dalam neraca. Beberapa perusahaan menggunakan istilah “kas dan setara kas” dalam melaporkan kas-nya. Kas sendiri terdiri dari uang kas yang disimpan di bank (cash in bank) dan uang kas yang tersedia diperusahaan (cash on hand). Sedangkan setara kas adalah investasi yang sangat likuid yang dapat dikonversi atau dicairkan menjadi uang kas dalam jangka waktu yang sangat segera, biasanya kurang dari tiga bulan (90 hari). Investasi ini memang pada awalnya sengaja dilakukan oleh perusahaan yang untuk sementara waktu memang berlebih atau tidak terpakai dalam kegiatan operasional perusahaan. Contoh dari setara kas adalah sertifikat depositoyang diterbikan bank, surat berharga yang dikeluarkan.
PENYAJIAN KAS DI NERACA |
KOMENTAR