Aktiva tetap yang tidak lagi memiliki umur ekonomis yang lebih lama dapat dibuang, dijual, atau ditukar dengan aktiva tetap lainnya.
Gambar oleh congerdesign dari Pixabay |
Aktiva tetap yang tidak lagi memiliki
umur ekonomis yang lebih lama dapat dibuang, dijual, atau ditukar dengan aktiva
tetap lainnya. Dalam kasus pelepasan aktiva tetap, nilai buku aktiva harus
dihapus. Penghapusan nilai buku dilakukan dengan cara mendebit akun akumulasi
penyusutan sebesar saldonya pada tanggal pelepasan aktiva dan mengkredit aktiva
bersangkutan sebesar harga perolehannya (biaya histories). Dalam bagian ini,
yang akan dibahas hanyala pelepasan aktiva dengan cara dibuang atau dijual,
sedangkan pertukaran aktiva akan dibahas nanti dalam buku akuntansi
lanjutannya.
Pelepasan Aktiva Tetap - Aktiva
tetap seharusnya tidak dihapus oleh karena aktiva tersebut telah disusutkan
secara penuh. Jika aktiva masih dipakai, harga perolehan dan akumulasi
penyusutannya seharusnya masih tetap nampak dalam buku besar. Dalam hal ini,
buku besar aktiva tetap berfungsi sebagai salah satu cara untuk mengendalikan
(memantau) kepemilikan aktiva yang masih digunakan dalam kegiatan operasional
harian perusahaan.
Ketika aktiva tetap tidak lagi memiliki umur ekonomis yang lebih lama bagi perusahaan dan tidak memiliki nilai residu atau harga pasar, maka aktiva bersangkutan biasanya akan dibuang. Sebagai contoh, asumsi bahwa sebuah mesin ketik yang dibeli pada pertengahan tahun 2000 dengan harga perolehan sebesar Rp.240.000,- telah disusutkan secara penuh (selama 8 tahun) Pada pertengahan tahun 2008. kemudian pada bulan Maret 2012, karena mesin ketik tersebut sama sekali tidak lagi dapat dipakai dan tidak memiliki nilai jual, maka pihak manajemen perusahaan memutuskan untuk membuang mesin ketik tersebut. Dalam hal ini, ayat jurnal yang perlu dibuat adalah:
Baca juga KERANGKA KERJA KONSEPTUAL DAN ASUMSI DASAR
Akumulasi penyusutan – Mesin ketik Rp.240.000,-
Mesin
ketik Rp.240.000,-
Secara prinsip, apabila sebuah aktiva tetap dijual, ayat jurnal untuk mencatat penjualan sama seperti ayat jurnal yang telah diilustrasikan di atas, hanya saja dalam hal ini uang kas yang diterima juga harus dicatat. Jika harga jual lebih besar dari nilai buku aktiva, maka keuntungan akan diakui. Sebaliknya, jika harga jual aktiva lebih kecil dibanding dengan nilai bukunya, maka akan timbul kerugian.
Untuk mengilustrasikan transaksi penjualan aktiva tetap, asumsi bahwa sebuah peralatan yang dibeli pada awal bulan Januari 2003 dengan harga perolehan Rp.5.000.000,- dijual pada akhir bulan September 2010. peralatan ini diestimasi memiliki umur ekonomi 10 tahun tanpa nilai residu dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus. Sampai dengan tanggal penjualan, peralatan tersebut telah ditempatkan dalam pemakaian selama 7 tahun 9 bulan. Oleh karena itu, besarnya akumulasi penyusutan sampai dengan peralatan tersebut dijual “(akhir September 2010) adalah Rp.5.000.000 : 10 tahun x 7,75 tahun = Rp.3.875.000,-.
Jika peralatan dijual sebesar nilai buku (Rp. 5.000.000 - Rp.3.875.000 = Rp.1.125.000,-), maka ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi penjualan peralatan tersebut adalah :
Kas Rp.1.125.000,-
Akumulasi Penyusutan peralatan Rp.3.875.000,-
Peralatan Rp.5.000.000,-
Jika peralatan dijual di bawah nilai buku, misalkan
Rp.1.000.000,-, maka ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi
penjualan peralatan tersebut adalah :
Kas Rp.1.000.000,-
Akumulasi Penyusutan peralatan Rp.3.875.000,-
Kerugian atas penjualan peralatan Rp. 125.000,-
Peralatan Rp.5.000.000,-
Jika
peralatan dijual di atas nilai buku, misalkan Rp.1.200.000,-, maka ayat jurnal
yang diperlukan untuk mencatat transaksi penjualan peralatan tersebut adalah :
Kas Rp.1.200.000,-
Akumulasi penyusutan-Peralatan Rp.3.875.000,-
Peralatan Rp.5.000.000,-Baca juga PENGERTIAN DAN SUMBER STANDAR AKUNTANSI
KOMENTAR