Pengendalian internal atas persediaan mutlak diperlukan mengingat aktiva ini tergolong cukup lancar. Kalau kita berbicara mengenai pengendalian internal atas persediaan, sesungguhnya ada 2 tujuan utama dari diterapkannya pengendalian internal tersebut, yaitu untuk mengamankan atau mencegah aktiva perusahaan (persediaan) dari tindakan pencurian, penyelewengan, penyalahgunaan dan kerusakan, serta menjamin keakuratan (ketepatan) penyajian persediaan dalam laporan keuangan. Di dalamnya, termasuk pengendalian atas keabsahan transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan. Pengendalian internal atas persediaan seharusnya dimulai pada saat barang diterima (yang dibeli dari pemasok). Laporan penerimaan barang yang bernomor urut tercetak seharusnya disiapkan oleh bagian penerimaan untuk menetapkan tanggung jawab awal atas persediaan. Untuk memastikan bahwa barang yang diterima sesuai dengan apa yang dipesan, maka setiap laporan penerimaan barang harus dicocokkan dengan formulir pesananan pembelian yang asli. Harga barang yang dipesan, seperti yang tertera dalam formulir pesanan pembelian, seharusnya dicocokkan dengan harga yang tercantum dalam faktur tagihan (invoice). Setelah laporan penerimaan barang, formulir pesanan pembelian, dan faktur tagihan dicocokkan, perusahaan akan mencatat persediaan dalam catatan akuntansi. Pengendalian internal atas persediaan juga seringkali melibatkan bantuan alat pengaman, seperti kaca dua arah, kamera, sensor magnetik, kartu akses gudang, pengatur suhu ruangan dan sebagainya, termasuk petugas keamanan. Cobalah perhatikan bagaimana sebuah toko retail, seperti Indomaret, Superindo, Alfamart dan Hero mengamankan barang dagangannya. Tentu saja di tempat-tempat tersebut memiliki kaca dua arah dan satpam untuk membantu mengawasi barang dagangannya dan tindakan oknum pembeli yang ingin bermaksud tidak baik. Atau juga cobalah perhatikan bagaimana sistem pengamanan yang dterapkan oleh Carrefour, yang dimana sensor magnetik ditempatkan di dekat pintu keluar.
Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay |
Baca juga METODE DALAM PENILAIAN PERSEDIAAN
KOMENTAR