Melihat dunia pariwisata sedemikian menariknya pada tahun 1995, terbesit pikiran untuk sering mempraktikkan bahasa Inggris yang didapat dari pendidika
Melihat dunia pariwisata sedemikian menariknya pada tahun 1995, terbesit pikiran untuk sering mempraktikkan bahasa Inggris yang didapat dari pendidikan D2-nya. Ajang praktik belajarnya adalah toko cendera mata, yakni toko batik di salah satu sentra hotel dan penginapan di Yogyakarta. Dengan itu, dia berharap bahasa Inggrisnya bisa menjadi lancar. Di tengah persaingan toko handicraft dan batik, penulis mulai sesuatu yang berbeda dan unik dibandingkan dengan beberapa toko lainnya. ia menggunakan tukang becak dan guide turis mancanegara sebagai marketing lepas. Setiap kali mereka dapat membawa tamu ke toko penulis, mereka akan mendapatkan komisi sebesar berapa persen dari barang yang tamu beli.
Tentang Penulis Buku Revolusioner! Mudah Cari Pekerjaan - Penulis mengadakan kompetisi dengan para pesertanya adalah marketer lepasnya, siapa yang dalam 6 bulan dapat memberikan omzet paling tinggi untuk toko penulis dia akan mendapatkan sejumlah uang tunai yang nilainya kala itu sangat fantastis. Dengan demikian, semua marketer berlomba-lomba untuk mendapatkan penjualan yang paling tinggi. Tidak sampai enam bulan, toko penulis telah kembali modal. Tepat setelah satu tahun kebosanan mulai mendera penulis kembali. Usaha tersebut kemudian dikembangkan oleh kakak penulis.
Penulis, kemudian mencoba untuk memberikan pelajaran tambahan kepada anak-anak SMP dan SMA. Sebuah pendidikan tambahan di luar jam sekolah. Dari satu peserta didik menjadi dua, tiga, dan sampai penulis kewalahan menerima siswa karena cara belajar yang unik karena peserta didik tidak perlu membayar jika nilai-nilai murid terkait dengan pelajaran yang dilampu penulis tidak meningkat. pada tahun 1997, di tengah-tengah puncak karier sebagai pemberi pelajaran tambahan, penulis mendapat sebuah usaha penjualan sepeda motor berikut bengkelnya dari orangtuanya. Secara terpaksa beberapa anak didik yang telah cocok dengan penulis harus meneruskan pendidikan dengan pengajar lain karena kesibukan penulis dalam melakukan promosi penjualan sepeda motor ke daerah-daerah.
Belum genap 6 bulan, Indonesia krisis ekonomi yang sangat parah yang membuat penulis terpaksa menelan mengalami kemacetan penjualan yang sangat parah. Bahkan, ia harus mengadaikan rumah tinggal orangtuanya untuk menutupi kerugian akibat tidak adanya penjualan sedangkan beban biaya semakin besar.
Ketika badai telah lewat, pabrik sepeda motor dengan penulis sebagai diler resminya membuat sebuah kompetisi penjualan sepeda motor model terbaru. Sebuah kompetisi penjualan dengan hadiah bepergian ke Jepang. Dengan segala upaya, setelah mencoba beberapa cara dan teknik penjualan yang menarik, dalam periode 3 bulan penulis dinobatkan sebagai pemenang dalam kontes tersebut. Ketika tantangan telah tercapai, prestasi telah tertorehkan, muncul lagi sebuah ketidaknyamanan akibat rutinitas yang ada. Ia mulai mencari tantangan baru lagi dengan membuka usaha rental multimedia yang kala itu merupakan usaha yang ketika diucapkan saja banyak yang menertawakannya karena usaha itu dianggap aneh yang tidak memiliki landasan pasar dan kecerahan usaha di masa depan.
Penulis tetap bersikeras dengan keinginannya sampai harus rela menjual sepeda motor kesayangannya untuk mendapatkan barang yang digunakan sebagai modal kerja awal. Singkat kata dalam 3 tahun usaha itu telah berkembang melebihi usaha utamanya sebagai penjual sepeda motor. Kemudian pada tahun 2003, penulis melibatkan kakaknya untuk meneruskan usaha dilernya dan berkonsentrasi penuh kepada usaha rental multimedia itu. Dan dalam perjalanan waktu, dalam tempo 10 tahun usaha itu telah berkembang menjadi usaha nasional dengan 2 cabang di kota besar di Indonesia. prestasi yang ditorehkan dalam jangka waktu tersebut tercatat dalam MURI tahun 2007, sebagai rekor rangkaian LCD 144m di Indonesia.
Kemudian ketika pada tahun 2009 mulai mengembangkan sayap secara luar biasa ke bidang lain yang semakin mengembangkan karier bisnisnya. Dalam tahun 2009, tujuh perusahaan dan 1 lembaga pendidikan berhasil dimilikinya, mulai dari usaha resto, hotel, dan paviliun, agen properti, pendidikan nonformal dna formal, studio music bahkan cafe telah dikembangkan menjadi usaha yang sangat baik dan menopang kerajaan bisnis yang telah didirikannya.
Dari pengalaman-pengalaman tersebut penulis melihat sebuah fenomena menarik dari setiap kali melakukan perekrutan karyawan, yaitu ketidakmampuan para pelamar untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Banyak sekali orang berpotensi tetapi tidak mampu menjual diri mereka sendiri. Banyak pekerja andal yang tidak dapat mengenali dirinya sendiri dan terpuruk karena menganggur. Bahkan penulis melihat banyak sekali orang berpendidikan dan berprestasi, tetapi keluar jauh dari impian mereka pada saat menempuh pendidikan.
Oleh karena itu, penulis mencobat untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait dengan hal "melamar pekerjaan" dengan harapan bermanfaat bagi banyak orang. Penulis mencoba menginspirasi banyak orang untuk mendapatkan kehidupan seperti yang mereka inginkan. Blog ini adalah sebuah persembahan untuk anak negeri dalam menggapai cita-cita.
Raharjo, Ridwan. 2010. Revolusioner! Mudah Cari Pekerjaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
KOMENTAR