PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI
![]() |
PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI |
- Memahami tahapan-tahapan yang ada dalam siklus akuntansi;
- Menjelaskan kegunaan kertas kerja;
- Memahami tahapan-tahapan dalam menyiapkan kertas kerja;
- Menyiapkan jurnal penutup;
- Menjelaskan isi dan tujuan neraca saldo setelah penutupan;
- Memahami ayat jurnal pembalik;
- Mengidentifikasi klasifikasineraca bentuk standar.
PENGERTIAN SIKLUS AKUNTANSI
Penyelesaian Siklus Akuntansi - Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa seluruh transaksi bisnis yang terjadi dalam perusahaan mula-mula akan dianalisis (dalam rangka mengidentifikasi akun) dan dicatat kedalam jurnal.
Seluruh data transaksi ini yang telah tercatat dalam jurnal lalu akan dipindah-bukukan (diposting) ke dalam buku besar sesuai dengan klasifikasi masing-masing akun terkait. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan neraca saldo, menganalisis data penyesuaian, menyiapkan ayat jurnal penyesuaian, dan menyiapkan laporan keuangan. Proses akuntansi yang diawali dengan menganalisis dan menjurnal transaksi, dan yang diakhiri dengan membuat laporan dinamakan siklus akuntansi (accounting cycle). Produk akhir dari siklus akuntansi ini adalah laporan keuangan.
Baca juga KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG
Pada postingan kali ini akan dibahas secara lengkap mengenai tahapan-tahapan dalam proses penyesuaian siklus akuntansi, yang belum di jelaskan sepenuhnya pada bagian sebelumnya. Secara lebih rinci, tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat diurutkan sebagai berikut:
- Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang terkandung dalam dokumen tersebut di catat dalam jurnal.
- Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal di posting ke dalam buku besar.
- Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun “didaftar” (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan antara keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal debet dengan keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit.
- Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuaian.
- Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun yang terkait.
- Dengan menggunakan pilihan bantuan neraca lajur sebagai kertas kerja (wrocksheet), neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance) dan laporan keuangan disiapkan
- Membuat ayat jurnal penutup
- Memposting data jurnal penutup kemasing-masing buku besar terkait.
- Menyiapkan neraca saldo penutupan (post-closing trial balance).
Untuk perusahaan yang telah memiliki sistem komputerisasi akuntansi yaitu sebuah perangkat lunak (software) yang memuat program pemrosesan data dan pelaporan akuntansi, akan secara otomatis memposting jurnal ke buku besar, hingga menghasilkan laporan keuangan dan berbagai laporan lainnya yang dibutuhkan perusahaan. Dalam kondisi ini, kertas kerja tentu saja tidak lagi dibutuhkan.
Jika digambarkan dalam bagan arus, tahapan siklus akuntansi akan tampak sebagai berikut:
![]() |
Tahapan Siklus Akuntansi |
PENGGUNAAN NERACA LAJUR
Akuntan seringkali menggunakan kertas kerja (worksheet) berupa neraca lajur untuk mengumpulkan dan meringkas data yang mereka butuhkan dalam rangka menyiapkan laporan keuangan. Kertas kerja ini berbentuk multikolom, yang memuat kolom neraca saldo sebelum penyesuaian, kolom penyesuaian, kolom neraca saldo setelah penyesuaian, kolom laba rugi, dan kolom neraca.
Fungsi kertas kerja ini hanya sebagai alat bantu untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan yang telah dilakukan secara manual. Kertas kerja juga sesungguhnya berguna sebagai alat bantu untuk memahami alur data akuntansi, mulai dari neraca saldo sebelum penyesuaian hingga menghasilkan laporan keuangan sebagai produk akhir dari siklus akuntansi. Sebagai alat bantu (pilihan), kertas kerja ini merupakan catatan akuntansi yang sifatnya tidak permanen oleh semodul itu tidak permanen oleh semodul itu tidak termasuk sebagai bagian dari catatan akuntansi formal lainnya, seperti jurnal dan buku besar yang memang dibutuhkan sebagai bagian dari siklus akuntansi.
Kertas kerja menjadi tidak diperlukan terutama bagi perusahaan yang sudah memiliki sistem komputerisasi akuntansi yang baik dan memadai. Kertas kerja ini juga tidak diperlukan lagi dalam perusahaan kecil yang dimana hanya memiliki sedikit transaksi, sedikit akun, dan sedikit penyesuaian. Pada perusahaan kecil, laporan keuangan dapat disiapkan langsung dari neraca saldo setelah penyesuaian tanpa menggunakan alat bantu neraca lajur sebagai kertas kerja.
Adapun urutan tahapan dalam meyiapkan kertas kerja adalah sebagai berikut:
-
Menyiapkan neraca saldo sebelum penyesuaian
(un-adjusted trial balance) ke dalam kertas kerja. Hal ini
dilakukan dengan cara memindahkan (to list) seluruh saldo akhir
terdapat pada masing-masing buku kerja akun (saldo akhir sebelum
penyesuaian) ke dalam kolom neraca saldo sebelum penyesuaian yang ada
dalam kertas kerja.
-
Memasukkan data jurnal penyesuaian ke kolom penyesuaian yang ada dalam
kertas kerja. Hal ini dilakukan dengan cara memindahkan besarnya
tiap-tiap nilai penyesuaian akun yang ada dalam ayat jurnal penyesuaian
sesuai dengan posisi nilai debet dan kredit masing-masing akun. Jika
nama akun yang digunakan dalam ayat jurnal penyesuaian ternyata belum
terdapat dalam neraca saldo (yang telah disiapkan pada tahapan pertama
di atas), maka tambahan akun baru tersebut akan disisipkan tepat di
bawah total jumlah neraca saldo.
-
Memasukkan saldo yang telah di sesuaikan ke dalam kolom neraca saldo
setelah penyesuaian (adjusted trial balance) yang ada dalam
kertas kerja. Kolom neraca saldo setelah penyesuaian ini merupakan hasil
gabungan antara data yang terdapat dalam kolom neraca saldo sebelum
penyesuaian sesuai dengan data yang ada dalam kolom penyesuaian.
-
Memindahkan tiap saldo masing-masing akun yang ada dalam kolom neraca
saldo setelah penyesuaian ke dalam kolom laporan keuangan. Hal ini
dilakukan dengan cara memilah-milah secara tepat, akun mana yang akan
ditransfer ke dalam kolom laba rugi dan juga akun mana yang akan
ditransfer ke dalam kolom neraca. Sebagai contoh, saldo akun kas yang
ada dalam kolom neraca saldo setelah penyesuaian akan ditransfer ke
kolom neraca dengan saldo debet, saldo akun hutang usaha yang ada dalam
kolom neraca saldo setelah penyesuaian akan ditransfer ke kolom neraca
dengan saldo kredit, saldo akun pendapatan yang ada dalam kolom neraca
saldo setelah penyesuaian akan ditransfer ke kolom laba rugi dengan
saldo kredit, saldo akun beban yang ada dalam kolom neraca saldo setelah
penyesuaian akan ditransfer ke kolom laba rugi dengan saldo debet, dan
seterusnya. Saldo akun yang terdapat dalam kolom laba rugi dan kolom
neraca inilah yang nantinya akan dipakai dalam menyusun laporan
keuangan.
- Untuk masing-masing kolom (baik kolom laba rugi maupun kolom neraca), hitunglah total saldo debet dan total saldo kreditnya dengan cara menjumlahkan seluruh saldo akun dari atas sampai ke bawah sesuai dengan saldo akun yang ada pada masing-masing kolom. Besarnya selisih antara total saldo debet dengan total saldo kredit untuk kolom laba rugi harus sama dengan besarnya selisih antara total saldo debet dengan total saldo kredit untuk kolom neraca, hanya saja posisi untuk masing-masing selisih tersebut akan saling berlawanan antara kolom laba rugi dengan kolom neraca. Artinya, jika posisi selisih antara total saldo debet dengan total saldo kredit untuk kolom laba rugi berada disebelah debet, maka posisi selisih antara total saldo debet dengan total saldo kredit untuk kolom neraca akan berada disebelah kredit, dengan besarnya sama. Sebagai contoh: untuk kolom/lajur laba rugi dengan total saldo debet Rp 30.000.000.- dan total saldo kredit Rp 40.000.000.- akn memiliki posisi selisih di sebelah debet, yaitu sebesar Rp 10.000.000.-. Sedangkan untuk kolom/lajur neraca dengan total saldo debet Rp 85.000.000.- dan total saldo kredit Rp 75.000.000.- akan memiliki posisi selisih di sebelah kredit, yaitu sebesar Rp 10.000.000.- juga. Perhatikanlah bahwa besarnya selisih tersebut masing-masing memiliki nilai yang sama, yaitu Rp 10.000.000.- baik untuk selisih antara debet dan kredit pada kolom laba rugi maupun baik untuk selisih antara debet dan kredit pada kolom neraca, hanya saja posisi selisih tersebut masing-masing saling berlawanan. Besarnya laba bersih (net income) atau rugi bersih (net loss) ditentukan dengan cara membandingkan antara total saldo debet dengan total saldo kredit yang ada pada kolom laba rugi. Jika total saldo kredit untuk kolom laba rugi melebihi total saldo debet untuk kolom laba rugi, maka akan menghasilkan laba bersih, dan sebaliknya jika total saldo debet untuk kolom laba rugi melebihi total saldo kredit untuk kolom laba rugi, maka akan menghasilkan rugi bersih.
MENYIAPKAN AYAT JURNAL PENUTUP
Sebelum masuk pada pembahasan mengenai ayat jurnal penutup perlu diingat kembali bahwa neraca sesungguhnya adalah sebuah laporan yang akan menggambarkan mengenai kondisi atau posisi keuangan perusahaan per tanggal tertentu (sampai dengan tanggal pelaporan) sedangkan laporan laba rugi adalah sebuah laporan yang mencerminkan kinerja (performance) manajemen dan profitabilitas perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.
Jadi misalkan jika saldo kas yang dilaporkan dalam neraca per 31 Desember 2008 berjumlah Rp 400.000.000.-, maka berarti jumlah saldo ini merupakan saldo kas akumulatif yang dihasilkan lewat tarnsaksi-transaksi kas yang terjadi sampai dengan tanggal pelaporan yaitu per tanggal 31 Desember 2008.
Sedangkan jika saldo pendapatan dilaporkan dalam laporan laba rugi untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 berjumlah Rp 750.000.000.-, maka berarti jumlah saldo pendapatan ini merupakan hasil dari transaksi yang terjadi, yang hanya diperhitungkan untuk sepanjang satu tahun saja yaitu sepanjang tahun 2008.
Seluruh akun neraca dikatakan memiliki sifat yang permanen dan akumulatif (“gulung-menggulung”), dimana akun-akun neraca ini tidak akan ditutup pada setiap akhir periode akuntansi dan saldonya akan dibawa terus ke periode-periode akuntansi berikutnya.
Sedangkan untuk akun prive dan seluruh akun yang ada dalam laporan laba rugi memiliki sifat sementara, dimana akun prive dan seluruh akun laba rugi ini nantinya akan ditutup pada setiap akhir periode akuntansi.
Sehubungan dengan penutupan (membuat nihil atau membuat saldo akun menjadi nol) terhadap saldo akun-akun laporan laba rugi, lalu timbul pertanyaan: kalau begitu untuk apa laporan laba rugi dibuat, dan bagaimana dengan nilai saldo yang melekat pada setiap akun laporan laba rugi tersebut/ sekali lagi, bahwa laporan laba rugi tetap perlu/harus dibuat untuk memperoleh gambaran mengenai kinerja manajemen perusahaan dan untuk mengetahui berapa besarnya tingkat keuntungan/kerugian yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan sepanjang satu tahun tertentu.
Nilai saldo yang melekat pada setiap akun laporan laba rugi, pada akhirnya akan ditransfer ke akun neraca, yaitu akun modal.
Ingat kembali bahwa pendapatan memiliki sifat menambah modal, sedangkan beban memiliki sifat mengurangi modal.
Pendapatan dan modal sama-sama memiliki saldo normal di sebelah kredit, sedangkan beban memiliki saldo normal yang berlawanan dengan saldo normal untuk pendapatan dan modal. Jika pendapatan lebih besar dari beban, maka akan diperoleh laba bersih (beban lebih besar dari pendapatan) maka sefatnya akan mengurangi modal.
Jurnal penutup dilakukan dengan cara:
- Mentransfer akun pendapatan yang memiliki saldo normal kredit ke sebelah debet dan kemudian mengkredit akun ikhtisar laba rugi (income summary);
- Mentransfer akun beban yang memiliki saldo normal derbit kesebelah kredit dan kemudian mendebuit akun ikhtisar laba rugi;
- Mentransfer jumlah laba bersih/rugi bersih ke akun modal, dengan ketentuan bahwa jika laba bersih maka akun modal akan di kredit (debetnya adalah akun ikhtisar laba rugi) dan sebaliknya juka rugi bersih maka akun modal akan di debet (kreditnya adalah akun ikhtisar laba rugi);
- Mentransfer akun prive yang memiliki saldo normal debet ke sebelah kredit dan kemudian mendebet akun modal.
Sebagai kesimpulan, bahwa pada setiap akhir periode akuntansi setelah laporan keuangan disusun, bagian akuntansi perusahaan perlu menyiapkan ayat jurnal penutup (closing entries). Hal ini dilakukan dengan cara mentransfer seluruh akun yang sifatnya sementara (temporary/nominal accounts) ke akun yang sifatnya permanen (permanent/real accounts), yaitu akun modal.
Berikut ini adalah contoh ayat jurnal penutup yang disiapkan pada akhir
periode akuntansi:
Menutup akun pendapataan:
Dr. Pendapatan Jasa | Rp 7.900.000.- | |
Kr. Ikhtisar Laba Rugi | Rp 7.900.000.- |
Menutup akun beban:
Dr. Ikhtisar Laba Rugi | Rp 6.300.000.- | |
Kr. Beban Gaji | Rp 3.200.000.- | |
Kr. Beban Penyusutan | Rp 900.000.- | |
Kr. Beban Utilitas | Rp 800.000.- | |
Kr. Beban Bunga | Rp 500.000.- | |
Kr. Beban Iklan | Rp 400.000.- | |
Kr. Beban Perlengkapan | Rp 300.000.- | |
Kr. Beban Asuransi | Rp 200.000.- |
Dr. Ikhtisar Laba Rugi | Rp 1.600.000.- | |
Kr. Modal | Rp 1.600.000.- |
Dr. Modal | Rp 800.000.- | |
Kr. Prive | Rp 800.000.- |
Perlu diperhatikan di sini secara cermat bahwa besarnya saldo laba bersih (Rp 1.600.000.-) ditutup dan ditransfer ke perkiraan modal. Saldo laba bersih ini tidak lain adalah selisih antara total saldo akun pendapatan dengan total saldo akun beban (Rp 7.900.000.- - Rp 6.300.000.-). Akun ikhtisar laba rugi ini hanya digunakan pada waktu membuat ayat jurnal penutup dan sesungguhnya merupakan akun sementara dari akun modal.
MENYIAPKAN NERACA SALDO
Prosedur akuntansi yang terakhir, setelah ayat jurnal penutup dibuat dan diposting ke masing-masing buku besar akun terkait, adalah menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance).
Sesuai dengan namanya, laporan inilah hanyalah berisi saldo akhir dari masing-masing akun neraca (kas, piutang usaha, perlengkapan, hutang usaha, dan seterusnya) yang akan dibawa sebagai saldo awal untuk periode akuntani berikutnya.
Jadi, dalam neraca saldo setelah penutupan ini sudah tidak lagi saldo akun prive dan saldo akun-akun laporan laba rugi, karena memang telah ditutup lewat ayat jurnal penutup sehingga bersaldo nol.
Neraca saldo setelah penutupan ini sesungguhnya dapat digunakan sebagai alat untuk membuktikan bahwa proses penjurnalan dan pemostingan ayat jurnal penutup telah dilakukan secara tepat dan lengkap.
Neraca saldo setelah penutupan ini juga dibuat untuk membuktikan bahwa keseimbangan dalam persamaan akuntansi telah dipenuhi pada akhir periode akuntansi setelah melewati berbagai tahapan siklus akuntansi.
AYAT JURNAL PEMBALIK
Dalam akuntansi, pembuatan ayat jurnal pembalik (reversing entries) adalah sifatnya pilihan (optional). Ayat jurnal pembalik ini biasanya a;kan dibuat pada setiap awal periode akuntansi dengan cara membalik ayat jurnal penyesuaian yang telah dibuat pada akhir periode akuntansi sebelumnya.
Ada 4 hal (item) yang perlu dibuatkan ayat jurnal pembalik, yaitu:
-
Ayat jurnal penyesuaian atas beban yang masih harus dibayar/beban
akural/hutang akural, seperti beban upah yang masih harus dibayar
(hutang upah) dan beban bunga yang masih harus dibayar (hutnag
bunga).
-
Ayat jurnal penyesuaian atas pendapatan yang masih harus
diterima/pendapatan akural/piutang akural, seperti pendapatan bunga yang
masih harus diterima (piutang bunga).
-
Ayat jurnal penyesuaian atas biaya dibayar di muka yang mula-mula
dicatat langsung sebagai beban bukan sebagai aktiva/prepaid, seperti
biaya sewa dibayar di muka (prepaid rent) yang mula dicatat
sebagai beban sewa (rent expense), biaya iklan dibayar dimuka
(prepaid advertising) yang mula-mula dicatat sebagai beban iklan
(advertising expense), dan biaya asuransi dibayar dimuka
(prepaid insurance) yang mula-mula dicatat sebagai beban asuransi
(insurance expense).
- Ayat jurnal penyesuaian atas pendapatan diterima dimuka yang mula-mula dicatat langsung sebagai pendapatan bukan sebagai hutang, seperti pendapatan sewa diterima dimuka (unearned rent revenue) yang mula-mula dicatat sebagai pendapatan sewa (rent revenue), dan lain-lain. Ingat kembali bahwa unearned rent revenue merupakan komponen dari neraca yaitu sebagai hutang, sedangkan pendapatan lain-lain (other income).
Jurnal untuk periode berikutnya, yang terkait dengan 4 itemdi atas, tentu saja akan dipengaruhi oleh ada tidaknya ayat jurnal pembalik yang dibuat pada awal periode tersebut.
Sebagai contoh untuk mengilustrasikan efek yang ditimbulkan dari perbedaan antara dibuatnya ayat jurnal pembalik dengan tidak dibuatnya jurnal pembalik (karena optional tadi) adalah misalkan bahwa pada tanggal 1 September 2008 perusahaan memberikan pinjaman uang kepada debetur senilai Rp 100.000.000.-.
Pinjaman ini berjangka waktu 6 bulan. Perusahaan akan menerima kembali nilai pokok pinjaman beserta bunganya pada saat pinjaman tersebut jatuh tempo, yaitu tepatnya pada tanggal 1 Maret 2009. Besarnya tingkat suku bunga pinjaman yang disepakati oleh kedua pihak adalah sebesar 9% per tahun.
Periode akuntansi perusahaan berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Berdasarkan pencatatan secara accural basis, bunga pinjaman selama 4 bulan (September, Oktober, November, dan Desember) yang sudah berlangsung dalam tahun 2008 ini haruslah diakui sebagai pendapatan tahun 2008 dalam pembukuan kreditur, meskipun pembayarannya baru akan diterima nanti pada tanggal 1 Maret 2009.
Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
Sedangkan ayat jurnal pembalik yang seandainya dibuat pada tanggal 1 Januari 2009 akan menjadi:
Dr. Utang Bunga | Rp 3.000.000,00- | |
Kr. Beban Bunga | Rp 3.000.000,00 |
Dr. Beban Bunga | Rp 4.500.000,00 | |
Kr. Kas | Rp 4.500.000,00 |
Keterangan :
Dr. Kas | Rp 4.500.000.- | |
Kr. Piutang Bunga | Rp 3.000.000.- | |
Kr. Pendapatan Bunga | Rp 1.500.000.- |
Tanpa melihat apakah ayat jurnal pembalik dibuat atau tidak, point penting yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa bunga sebesar Rp 3.000.000,00 haruslah diakui sebagai beban tahun 2008 (untuk 4 bulan), sedangkan besarnya beban bunga yang harus diakui dalam tahun 2009 hanyalah sebesar Rp 1,5 juta (untuk 2 bulan).
Sebagai contoh lainnya untuk mengilustrasikan efek yang ditimbulkan dari ada tidaknya ayat jurnal pembalik adalah misalkan bahwa pada tanggal 1 September 2008, perusahaan memperoleh penjaman uang dari Bank Mandiri (selaku kreditur) senilai Rp 100.000.000.-.
Pinjaman ini berjangka waktu 6 bulan. Perusahaan diharuskan untuk mengembalikan nilai pokok pinjaman beserta bunganya pada saat pinjaman tersebut jatuh tempo, yaitu tepatnya pada tanggal 1 Maret 2009.
Besarnya tingkat suku bungapinjaman yang disepakati oleh kedua pihak adalah 9% per tahun. Periode pembukuan perusahaan (selaku debitur) akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.
Berdasarkan pencatatan secara accrual basis, bunga pinjaman selama 4 bulan (September, Oktober, November, dan Desember) yang sudah terjadi ditahun 2008 ini haruslah diakui sebagai beban tahun 2008 oleh debitur, meskipun pembayarannya baru akan dilakukan pada tanggal 1 Maret 2009 nanti.
Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
Dr. Beban | Rp 3.000.000,00 | |
Kr. Utang Bunga | Rp 3.000.000,00 |
Keterangan :
Sedangkan ayat jurnal pembalik yang seandainya dibuat pada tanggal 1 Januari 2009 akan menjadi :
Dr. Utang Bunga | Rp 3.000.000,00 | |
Kr. Beban Bunga | Rp 3.000.000,00 |
Kemudian, ayat jurnal yang perlu dibuat pada tanggal 1 Maret 2009 adalah menjadi sebagai berikut (di luar pokok pinjaman):
Dr. Beban Bunga | Rp 4.500.000,00 | |
Kr. Kas | Rp 4.500.000,00 |
Keterangan:
Namun, jika seandainya ayat jurnal pembalik tidak ada maka ayat jurnal yang harus dibuat pada tanggal 1 Maret 2009 akan menjadi sebagai berikut (di luar pokok pinjaman):
Dr. Utang Bunga | Rp 3.000.000,00 | |
Dr. Beban Bunga | Rp 1.500.000,00 | |
Kr. Kas | Rp 4.500.000,00 |
Tanpa melihat apakah ayat jurnal pembalik dibuat atau tidak, point penting yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa bunga sebesar Rp 3.000.000,00 haruslah diakui sebagai beban tahun 2008 (untuk 4 bulan), sedangkan besarnya beban bunga yang harus diakui dalam tahun 2009 hanyalah sebesar Rp 1,5 juta (untuk 2 bulan).
KLASIFIKASI NERACA (STANDAR)
Laporan keuangan akan menjadi lebih berguna bagi manajemen, kreditur, dan investor ketika akun-akun yang ada dalam laporan diklasifikasikan secara tepat ke dalam masing-masing kelompok sesuai dengan karakteristiknya.
Klasifikasi secara tepat terhadap akun-akun neraca berguna untuk memberikan gambaran yang sesungguhnya mengenai besarnya jumlah aktiva lancar, aktiva tetap, total aktiva, jumlah utang lancar, utang jangka panjang, total kewajiban, dan besarnya modal yang dimiliki perusahaan.
Lebih lanjut, melalui klasifikasi ini pula para pengguna laporan neraca akan dapat:
- Memprediksi kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya yang akan segera jatuh tempo lewat aktiva lancar yang dimilikinya.
- Mempersiapkan kebutuhan dana jangka panjang untuk memenuhi kewajiban tidak lancar.
- Memprediksi jumlah total klaim kreditur atas aktiva perusahaan.
- Memprediksi jumlah total klaim pemilik dana atau investor atas aktiva perusahaan.
- Memperoleh gambaran mengenai besarnya komposisi utang lancar dan utang jangka panjang terhadap total utang.
- Memperoleh gambaran mengenai besarnya komposisi utang lancar dan utang jangka panjang terhadap total utang.
- Memperoleh gambaran mengenai jumlah perbandingan antara total kewajiban dengan total aktiva.
Klasifikasi akun neraca yang standar terbagi menjadi : aktiva lancar, aktiva tetap, utang lancar, utang jangka panjang, dan modal.
Aktiva lancar terdiri dari kas dan sumber daya ekonomi lainnya yang diperkirakan akan dapat direalisasi menjadi kas (contohnya piutang) atau dapat dijual (contohnya persediaan barang dagangan) atau dapat dikonsumsi (contohnya perlengkapan, asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka), dalam kurun waktu satu tahun periode akuntansi.
Ingat kembali bahwa penyajian untuk akun aktiva lancar dalam neraca disusun berdasarkan urutan tingkat likuiditasnya. Kas lebih lancar dibanding piutang dan persediaan; piutang lebih lancar dibanding persediaan; dan seterusnya.
Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, aktiva tetap diklasifikasikan menjadi dua, yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Pada prinsipnya, aktiva tetap adalah sumber daya ekonomi yang memiliki masa kegunaan lebih dari satu tahun periode akuntansi, yang dimiliki perusahaan dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan sehari-hari dan bukan untuk dijual, serta besar nilainya material yang tergantung pada kebijakan manajemen perusahaan masing-masing dalam hal kapitalisasi.
Aktiva tetap akan disajikan dalam neraca sebesar harga perolehannya. Di samping itu, untuk aktiva tetap berwujud juga harus disajikan besarnya akumulasi penyusutan, yaitu yang merupakan total beban penyusutan mulai dari tahun pertama sejak aktiva tetap tersebut diperoleh hingga tahun pelaporan.
Untuk akhir tahun pertama sejak tanggal perolehan, otomatis besarnya beban penyusutan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi akan sama dengan besarnya akumulasi penyusutan yang dilaporkan dalam neraca.
Sedangkan besarnya akumulasi penyusutan sampai dengan akhir tahun ke dua yang akan dilaporkan dalam neraca adalah jumlah antara akumulasi penyusutan yang telah dilaporkan dalam laporan neraca akhir tahun pertama dengan beban penyusutan untuk tahun ke dua, dan seterusnya.
Akumulasi penyusutan ini sifatnya sebagai akun pengurang (contra account) dari harga perolehan aktiva tetap, di mana akumulasi penyusutan memiliki saldo normal di sebelah kredit atau kebalikan dari saldo normal untuk harga perolehan aktiva tetap.
Harga perolehan aktiva tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutan akan diperoleh nilai buku (book value). Aktiva tetap berwujud akan disajikan dalam neraca berdasarkan urutan lamanya umur kegunaan aktiva tetap bersangkutan (tanah, bangunan, peralatan, dan seterusnya).
Utang lancar adalah kewajiban-kewajiban yang diperkirakan akan dibayar dengan menggunakan aktiva lancar yang ada atau melalui pembentukan utang lancar lainnya. Utang lancar ini harus segera dilunasi dalam jangka waktu satu tahun.
Utang lancar meliputi utang usaha, utang gaji dan upah, pinjaman bank yang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun atau maksimum satu tahun, utang bunga, utang pajak, bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun, dan utang lancar lainnnya.
Sedangkan kewajiban-kewajiban yang diperkirakan akan dibayar setelah satu tahun diklasifikasikan sebagai utang jangka panjang. Utang dalam kategori ini meliputi utang obligasi (bonds payable) ,utang hipotik (mortgages payable), wesel bayar jangka panjang (long term notes payable), pinjaman bank jangka panjang (long term bank loans), dan utang jangka panjang lainnya.
Komponen modal yang terdapat dalam laporan neraca sangatlah beragam atau berbeda-beda tergantung pada bentuk karakteristik organisasi perusahaan. Untuk perusahaan perorangan (proprietorship), hanya ada satu akun modal saja, yaitu akun yang mencerminkan modal dari si pemilik tunggal perusahaan.
Sedangkan untuk perusahaan yang memiliki bentuk organisasi persekutuan (partnership), besarnya bagian kepemilikian dari masing-masing anggota sekutu akan tercermin lewat masing-masing akun modal, misalnya akun modal Tn. Ari, akun modal Tn. Budi, akun modal Tn. Cahyo, dan seterusnya sesuai dengan berapa banyak anggota sekutu yang ada dalam perusahaan.
Sedangkan untuk perseroan (corporation), ada dua sumber utama modal, yaitu modal disetor (paid in capital atau contributed capital) dan laba ditahan (ending retained earning). Modal yang disetor ini merupakan modal sahan (capital stock).
Period retained earning merupakan hasil pengurangan laba bersih (net income) periode berjalan dengan deviden (pembagian hasil keuntungan kepada investor), yang kemudian sisanya diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan.
Saldo laba ditahan yang dilaporkan dalam neraca merupakan saldo akhir yang sifatnya akumulatif (gulung-menggulung), yaitu kumpulan dari besarnya saldo laba ditahan yang dihasilkan dalam satu periode ke periode berikutnya.
Jadi, ending retained earning = beginning retained earning + period retained earning. Di mana, period retained earning = net income – dividend.
ILUSTRASI PENYESUAIAN SIKLUS AKUNTANSI
Akuntansi untuk perusahaan jasa relative lebih simple disbanding perusahaan dagang. Hal ini disemodulkan untuk perusahaan dagang, terdapat dua alternative metode akuntansi yang diperkenankan oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dalam hal mencatat persediaan barang dagangannya, yaitu metode perpetual dan metode periodic / fisik, belum lagi kerumitan ditambah dengan altternatif metode penilaian yang ada dalam menghitung besarnya harga pokok persediaan barang dagangan.
Namun pada intinya, proses (alur) penyelesaian siklus akuntansi untuk perusahaan jasa dan perusahaan dagang adalah hampir sama.
Karena akuntansi untuk perusahaan dagang relative lebih rumit dibanding perusahaan jasa, maka dalam buku ini, ilustrasi mengenai penyelesaian siklus akuntansi (dengan menggunakan alat bantu worksheet) akan langsung diberikan untuk perusahaan dagang yang akan diuraikan nanti dalam artikel Akuntansi untuk perusahaan dagang.
Baca juga SISTEM PENCATATAN PERIODIK
ILUSTRASI PROBLEM
Soal 1
Felixia Beatrice Artistik merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang pertamanan (landscaping). Penutupan buku perusahaan dilakukan pada setiap tanggal 31 Desember. Perkiraan-perkiraan dalam buku besar perusahaan pada tanggal 30 November 2008 menunjukkan saldo sebagai berikut:
Nomor Perkiraan
|
Nama Perkiraan
|
Saldo
|
101
103
104
107
108
151
152
153
154
201
202
203
204
301
302
303
401
501
502
503
504
505
506
507
508
509
510
|
Kas
Piutang Usaha
Perlengkapan Kantor
Asuransi Dibayar di Muka
Iklan Dibayar di Muka
Kendaraan
Akumulasi Penyusutan – Kendaraan
Peralatan Kantor
Akumulasi Penyusutan – Peralatan Kantor
Utang Usaha
Utang Bank
Utang Gaji dan Upah
Utang Bunga
Modal Ny. Felixia
Prive Ny. Felixia
Ikhtisar Laba – Rugi
Pendapatan Jasa
Beban Gaji dan Upah
Beban Asuransi
Beban Iklan
Beban Perlengkapan Kantor
Beban Listrik dan Telepon
Beban Pemeliharaan
Beban Penyusutan – Kendaraan
Beban Penyusutan – Peralatan Kantor
Beban Bunga
Beban Rupa-rupa
|
Rp 058.340.000,00
Rp 059.200.000,00
Rp 004.150.000,00
Rp 009.000.000,00
-
Rp 180.000,000,00
Rp 036.000.000,00
Rp 070.000.000,00
Rp 014.000.000,00
Rp 028.000.000,00
Rp 040.000.000,00
-
-
Rp 214.000.000,00
Rp 016.300.000,00
-
Rp 140.900.000,00
Rp 049.000.000,00
-
-
-
Rp 006.850.000,00
Rp 012.500.000,00
-
-
Rp 002.160.000,00
Rp 005.400.000,00
|
Diminta :
Tgl
|
Nama Perkiraan
|
COA
|
Dr
|
kr
|
1Des
4Des
5Des
8Des
10Des
12Des
14Des
17Des
20Des
22Des
24Des
28Des
31Des
|
Kendaraan
Peralatan Kantor
Kas
Hutang Usaha
Kas
Pendapatan Jasa
Iklan Dibayar Dimuka
Kas
Perlengkapan Kantor
Kas
Kas
Piutang Usaha
Beban Pemeliharaan
Kas
Beban Gaji & Upah
Kas
Prive
Kas
Beban Listrik & Telepon
Kas
Kas
Piutang Usaha
Pendapatan Jasa
Beban Gaji & Upah
Kas
Hutang Usaha
Kas
Beban Rupa-rupa
Kas
|
151
153
101
201
101
401
108
101
104
101
101
103
506
101
501
101
302
101
505
101
101
103
401
501
101
201
101
510
101
|
36.000.000
12.000.000
17.500.000
5.400.000
3.850.000
25.000.000
6.500.000
9.700.000
9.000.000
650.000
12.500.000
5.100.000
18.300.000
19.000.000
2.600.000
|
38.000.000
10.000.000
17.500.000
5.400.000
3.850.000
25.000.000
6.500.000
9.700.000
9.000.000
650.000
17.600.000
18.300.000
19.000.000
2.600.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des 1Des
4Des
5Des
8Des
10Des
12Des
14Des
17Des
20Des
22Des
24Des
28Des
31Des
|
Saldo akhir November
PT. Imora
Pendapatan Jasa
Biaya Iklan Kartini
Perlengkapan Kantor
Pelunasan Debitur
Beban Pemeliharaan
Beban Gaji & Upah
Prive
Beban Listrik & Telepon
Hotel Megah
Beban Gaji & Upah
Hutang Usaha
Beban Rupa-rupa
|
|
58.340.000
17.500.000
25.000.000
12.500.000
|
38.000.000
5.400.000
3.850.000
6.500.000
9.700.000
9.000.000
650.000
18.300.000
19.000.000
2.600.000
|
58.340.000
20.340.000
37.840.000
32.440.000
28.590.000
53.590.000
47.090.000
37.390.000
28.390.000
27.740.000
40.240.000
21.940.000
2.940.000
340.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
10Des
22Des
|
Saldo akhir November
Pelunasan Debitur
Hotel Megah
|
|
59.200.000
5.100.000
|
25.000.000
|
59.200.000
34.200.000
39.300.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
8Des
|
Saldo akhir November
Dibeli Tunai
|
|
4.150.000
3.850.000
|
|
4.150.000
8.000.000
|
103.Piutang Usaha
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
|
Saldo akhir November
|
|
9.000.000
|
|
9.000.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
5Des
|
Saldo akhir November
Kartini
|
|
0
5.400.000
|
|
0
5.400.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
1Des
|
Saldo akhir November
Imora
|
|
180.000.000
36.000.000
|
|
180.000.000
216.000.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Jan
|
Saldo akhir November
|
|
|
36.000.000
|
36.000.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
5Des
|
Saldo akhir November
PT. Imora
|
|
70.000.000
12.000.000
|
|
70.000.000
82.000.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Jan
|
Saldo akhir November
|
|
|
14.000.000
|
14.000.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
1Des
28Des
|
Saldo akhir November
PT. Imora
Dibayar Tunai
|
|
19.000.000
|
28.000.000
10.000.000
|
28.000.000
38.000.000
19.000.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
|
Saldo akhir November
|
|
|
40.000.000
|
40.000.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
|
Saldo akhir November
|
|
|
0
|
0
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
|
Saldo akhir November
|
|
|
0
|
0
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Jan
|
Saldo awal Tahun 2008
|
|
|
214.000.000
|
214.000.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
17Des
|
Saldo akhir November
Tunai
|
|
16.300.000
9.000.000
|
|
16.300.000
25.300.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
4Des
22Des
|
Saldo akhir November
Diterima Tunai
Hotel Megah
|
|
|
140.900.000
17.500.000
17.600.000
|
140.900.000
158.400.000
176.000.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
14Des
24Des
|
Saldo akhir November
Tenaga Kerja Honorer
Karyawan Harian, Bulanan
|
|
49.000.000
9.700.000
18.300.000
|
|
49.000.000
58.700.000
77.000.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
|
Saldo akhir November
|
|
|
0
|
0
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
|
Saldo akhir November
|
|
|
0
|
0
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
|
Saldo akhir November
|
|
|
0
|
0
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
20Des
|
Saldo akhir November
Dibayar Tunai
|
|
6.850.000
650.000
|
|
6.850.000
7.500.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
12Des
|
Saldo akhir November
Dibayar Tunai
|
|
12.500.000
6.500.000
|
|
12.500.000
19.000.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Jan
|
Saldo akhir November
|
|
|
0
|
0
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Jan
|
Saldo akhir November
|
|
|
0
|
0
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
|
Saldo akhir November
|
|
2.160.000
|
|
2.160.000
|
Tgl
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1Des
31Des
|
Saldo akhir November
Parkir, Kebersihan, dll
|
|
5.400.000
2.600.000
|
|
5.400.000
8.000.000
|
Felixia Beatrice Artistil
|
|||
Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian
|
|||
31-Des-08
|
|||
|
|
|
|
No. Perkiraaan
|
Nama Perkiraan
|
Debet
|
Kredit
|
101
|
Kas
|
340.000
|
|
103
|
Piutang Usaha
|
39.300.000
|
|
104
|
Perlengkapan Kantor
|
8.000.000
|
|
107
|
Asuransi Dibayar Di Muka
|
9.000.000
|
|
108
|
Iklan Dibayar Di Muka
|
5.400.000
|
|
151
|
Kendaraan
|
216.000.000
|
|
152
|
Akumulasi Penyusutan-Kendaraan
|
|
36.000.000
|
153
|
Peralatan kantor
|
82.000.000
|
|
154
|
Akumulasi Penyusutan-Peralatan Kantor
|
|
14.000.000
|
201
|
Hutang Usaha
|
|
19.000.000
|
202
|
Hutang Bang
|
|
40.000.000
|
203
|
Hutang Gaji dan Upah
|
|
-
|
204
|
Hutang Bunga
|
|
-
|
301
|
Modal Ny. Felixia
|
|
214.000.000
|
302
|
Prive Ny. Felixia
|
25.300.000
|
|
303
|
Ikhtisar Laba-Rugi
|
-
|
-
|
401
|
Pendapatan Jasa
|
|
176.000.000
|
501
|
Beban Gaji dan Upah
|
77.000.000
|
|
502
|
Beban Asuransi
|
-
|
|
503
|
Beban Iklan
|
-
|
|
504
|
Beben Perlengkapan Kantor
|
-
|
|
505
|
Beban Listrik dan Telpon
|
7.500.000
|
|
506
|
Beban Pemeliharaan
|
19.000.000
|
|
507
|
Beban Penyusutan-Kendaraan
|
-
|
|
508
|
Beban Penyusutan-Peralatan Kantor
|
-
|
|
509
|
Beban bunga
|
2.160.000
|
|
510
|
Beban Rupa-Rupa
|
8.000.000
|
|
|
|
|
|
|
|
499.000.000
|
499.000.000
|
Tgl
|
Nama Perkiraan
|
COA
|
Dr
|
Kr
|
31-Des
|
Beban Perlengkapan Kantor
|
504
|
6.000.000
|
|
|
Perlengkapan Kantor
|
104
|
|
6.000.000
|
31-Des
|
Beban Asuransi
|
502
|
4.500.000
|
|
|
Asuransi Dibayar Di Muka
|
107
|
|
4.500.000
|
31-Des
|
Beban Iklan
|
503
|
900.000
|
|
|
Iklan Dibayar Di Muka
|
108
|
|
900.000
|
31-Des
|
Beban Penyusutan-Kendaraan
|
507
|
36.600.000
|
|
|
Akm. Penyusutan-Kendaraan
|
152
|
|
36.600.000
|
|
|
|
|
|
|
Beban Penyusutan-Peralatan Kantor
|
508
|
14.200.000
|
|
|
Akm. Penystn-Peralatan Kantor
|
154
|
|
14.200.000
|
31-Des
|
Beban Bunga
|
509
|
600.000
|
|
|
Hutang Bunga
|
204
|
|
600.000
|
31-Des
|
Beban gaji dan Upah
|
501
|
1.600.000
|
|
|
Hutang Gaji dan Upah
|
203
|
|
1.600.000
|
101. Kas
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
58.340.000
|
|
58.340.000
|
01-Des
|
PT. Imora
|
|
|
38.000.000
|
20.340.000
|
04-Des
|
Pendapatan Jasa
|
|
17.500.000
|
|
37.840.000
|
05-Des
|
Biaya Iklan-Kartini
|
|
|
5.400.000
|
32.440.000
|
08-Des
|
Perlengkapan Kantor
|
|
|
3.850.000
|
28.590.000
|
10-Des
|
Pelunasan Debitur
|
|
25.000.000
|
|
53.590.000
|
12-Des
|
Beban Pemeliharaan
|
|
|
6.500.000
|
47.090.000
|
14-Des
|
Beban Gaji & Upah
|
|
|
9.700.000
|
37.390.000
|
17-Des
|
Prive
|
|
|
9.000.000
|
28.390.000
|
20-Des
|
Beban Listrik & Telpon
|
|
|
650.000
|
27.740.000
|
22-Des
|
Hotel Megah
|
|
12.500.000
|
|
40.240.000
|
24-Des
|
Beban Gaji &
Upah
|
|
|
18.300.000
|
21.940.000
|
28-Des
|
Hutang Usaha
|
|
|
19.000.000
|
2.940.000
|
31-Des
|
Beban Rupa-Rupa
|
|
|
2.600.000
|
340.000
|
103. Piutang Usaha
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
59.200.000
|
|
59.200.000
|
10-Des
|
Pelunasan Debitur
|
|
|
25.000.000
|
34.200.000
|
22-Des
|
Hotel Megah
|
|
5.100.000
|
|
39.300.000
|
104. Perlengkapan Kantor
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
4.150.000
|
|
4.150.000
|
08-Des
|
Dibeli Tunai
|
|
3.850.000
|
|
8.000.000
|
31-Des
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
|
|
6.000.000
|
2.000.000
|
107. Asuransi Dibayar Di Muka
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
9.000.000
|
|
9.000.000
|
31-Des
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
|
|
4.500.000
|
4.500.000
|
108. Iklan Dibayar Di Muka
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
-
|
|
-
|
05-Des
|
Kartini
|
|
5.400.000
|
|
5.400.000
|
31-Des
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
|
|
900.000
|
4.500.000
|
151. Kendaraan
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
180.000.000
|
|
180.000.000
|
01-Des
|
PT. Imora
|
|
36.000.000
|
|
216.000.000
|
152. Akumulasi Penyusutan-Kendaraan
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
01-Jan
|
Saldo awal tahun 2008
|
|
|
36.000.000
|
36.000.000
|
31-Des
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
|
|
36.600.000
|
72.600.000
|
153. Peralatan Kantor
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
70.000.000
|
|
70.000.000
|
01-Des
|
PT. Imora
|
|
12.000.000
|
|
82.000.000
|
154. Akumulasi Penyusutan-Peralatan Kantor
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
01-Jan
|
Saldo awal Tahun 2008
|
|
|
14.000.000
|
14.000.000
|
31-Des
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
|
|
14.200.000
|
28.200.000
|
201. Hutang Usaha
|
|||||||||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
||||||
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
|
28.000.000
|
28.000.000
|
||||||
01-Des
|
PT. Imora
|
|
|
10.000.000
|
38.000.000
|
||||||
28-Des
|
Dibayar Tunai
|
|
19.000.000
|
|
19.000.000
|
||||||
202. Hutang Bank
|
|
||||||||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|
|||||
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
|
40.000.000
|
40.000.000
|
|
|||||
203. Hutang Gaji & Upah
|
|
||||||||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|
|||||
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
|
-
|
-
|
|
|||||
31-Des
|
Ayat jurnal Penyesuaian
|
|
|
1.600.000
|
1.600.000
|
|
|||||
204. Hutang Bunga
|
|||||||||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
||||||
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
|
-
|
-
|
||||||
31-Des
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
|
|
600.000
|
600.000
|
||||||
301. Modal Ny. Felixia
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
01-Jan
|
Saldo awal Tahun 2008
|
|
|
214.000.000
|
214.000.000
|
302. Prive Ny. Felixia
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
16.300.000
|
|
16.300.000
|
17-Des
|
Tunai
|
|
9.000.000
|
|
25.300.000
|
401. Pendapatan Jasa
|
||||||||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|||||
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
|
140.900.000
|
140.900.000
|
|||||
04-Des
|
Diterima Tunai
|
|
|
17.500.000
|
158.400.000
|
|||||
22-Des
|
Hotel Megah
|
|
|
17.600.000
|
176.000.000
|
|||||
501. Beban Gaji & Upah
|
||||||||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
|||||
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
49.000.000
|
|
49.000.000
|
|||||
14-Des
|
Tenaga Kerja Honorer
|
|
9.700.000
|
|
58.700.000
|
|||||
24-Des
|
Karyaran Harian, Bulanan
|
|
18.300.000
|
|
77.000.000
|
|||||
31-Des
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
|
1.600.000
|
|
78.600.000
|
|||||
502. Beban Asuransi
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
-
|
|
-
|
31-Des
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
|
4.500.000
|
|
4.500.000
|
503. Beban Iklan
|
|||||
Tgl
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
01-Des
|
Saldo akhir November
|
|
-
|
|
-
|
31-Des
|
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
|
900.000
|
|
900.000
|
Tgl.
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1 Jan
31 Des
|
Saldo Awal Tahun 2008
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
|
0
6.000.000.-
|
|
0
6.000.000.-
|
Tgl.
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1 Des
2 Des
|
Saldo Akhir November
Dibayar Tunai
|
|
6.850.000.-
650.000.-
|
|
6.850.000.-
7.500.000.-
|
Tgl.
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1 Des
12 Des
|
Saldo Akhir November
Dibayar Tunai
|
|
12.500.000.-
6.500.000.-
|
|
12.500.000.-
19.000.000.-
|
Tgl.
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1 Jan
31 Des
|
Saldo Awal Tahun 2008
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
|
0
36.600.000.-
|
|
0
36.600.000.-
|
Tgl.
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1 Jan
31 Des
|
Saldo Awal Tahun 2008
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
|
0
14.200.000.-
|
|
0
14.200.000.-
|
Tgl.
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1 Des
31 Des
|
Saldo Akhir November
Ayat Jurnal Penyesuaian
|
|
2.160.000.-
600.000.-
|
|
2.160.000.-
2.760.000.-
|
Tgl.
|
Keterangan
|
Ref.
|
Debet
|
Kredit
|
Saldo
|
1 Des
31 Des
|
Saldo Akhir November
Parkir, kebersihan, dll.
|
|
5.400.000.-
2.600.000.-
|
|
5.400.000.-
8.000.000.-
|
No. Perkiraan
|
Nama Perkiraan
|
Debet
|
Kredit
|
101
103
104
107
108
151
152
153
154
201
202
203
204
301
302
303
401
501
502
503
504
505
506
507
508
509
510
|
Kas
Piutang Usaha
Perlengkapan Kantor
Asuransi Dibayar di Muka
Iklan Dibayar di Muka
Kendaraan
Akumulasi Penyusutan-Kendaraan
Peralatan Kantor
Akumulasi Penyusutan-Peralatan Kantor
Hutang Usaha
Hutang Bank
Hutang Gaji dan Upah
Hutang Bunga
Modal, Ny. Felixia
Prive, Ny. Felixia
Ikhtisar Laba-Rugi
Pendapatan Jasa
Beban Gaji dan Upah
Beban Gaji
Beban Iklan
Beban Perlengkapan Kantor
Beban Listrik dan Telepon
Beban Pemeliharaan
Beban Penyusutan-Kendaraan
Beban Penyusutan-Peralatan Kantor
Beban Bunga
Beban Rupa-rupa
|
340.000.-
39.300.000.-
2.000.000.-
4.500.000.-
4.500.000.-
216.000.000.-
82.000.000.-
25.300.000.-
0
78.600.000.-
4.500.000.-
900.000.-
6.000.000.-
7.500.000.-
19.000.000.-
36.600.000.-
14.200.000.-
2.760.000.-
![]()
552.000.000.-
|
72.600.000.-
28.200.000.-
19.000.000.-
40.000.000.-
1.600.000.-
600.000.-
214.000.000.-
0
176.000.000.-
552.000.000.-
|
Soal 2
No. Perkiraan
|
Nama Perkiraan
|
Debet
|
Kredit
|
100
110
120
130
135
200
230
300
400
510
520
|
Kas
Piutang Usaha
Asuransi Dibayar di Muka
Perlengkapan
Peralatan Kantor
Hutang Usaha
Pendapatan Jasa Diterima di muka
Modal Nico
Pendapatan Jasa
Beban Gaji
Beban Sewa
|
7.750.000.-
6.000.000.-
2.400.000.-
2.000.000.-
15.000.000.-
4.000.000.-
1.000.000.-
38.150.000.-
|
4.500.000.-
4.000.000.-
21.750.000.-
7.900.000.-
38.150.000.-
|
Sebagai tambahan data kode akun adalah:
- Saldo fisik perlengkapan yang ada pada tanggal 30 Juni 2008 bernilai .1.300.000.-
- Faktur(tagihan) untuk beban utilitas sebesar .150.000.-belum dibukukan dan tidak akan dibayar sampai bulan mendatang.
- Jangka waktu asuransi adalah 1 tahun, dibayar tanggal 2 Juni 2008.
- Pendapatan yang ditangguhkan sebesar .2.500.000.- telah menjadi penghasilan pada akhir bulan Juni 2008.
- Beban gaji terhutang pada akhir bulan Juni sebesar .1.500.000.-
- Umur ekonomis peralatan kantor adalah 5 tahun, tanpa nilai residu. Peralatan kantor ini disusutkan sebesaar .250.000.- per bulan selama 60 bulan.
- Faktur atas pekerjaan yang telah diselesaikan selama bulan ini(bulan Juni) sebesar .3000.000.- belum dicatat.
Tanggal
|
Nama Perkiraan
|
COA
|
Dr
|
Kr
|
30 Juni
30 Juni
30 Juni
30 Juni
30 Juni
30 Juni
30 Juni
|
Beban Perlengkapan
Perlengkapan
Beban Utilitas
Hutang Utilitas
Beban Asuransi
Asuransi Dibayar di Muka Pendapatan Jasa diterima di Muka
Pendapatan Jasa
Beban Gaji
Hutang Gaji
Beban Penyusutan-Peralatan Kantor
Akm.
Penyusutan-Peralatan Kantor
Piutang Usaha
Pendapatan
Jasa
|
560
130
550
210
540
120
230
400
510
220
530
136
110
400
|
700.000
150.000
200.000
2.500.000
1.500.000
250.000
3.000.000
|
700.000
150.000
200.000
2.500.000
1.500.000
250.000
3.000.000
|
No. Perkiraan
|
Nama Perkiraan
|
Debet
|
Kredit
|
100
110
120
130
135
136
200
210
220
230
300
400
510
520
530
540
550
560
|
Kas
Piutang Usaha
Asuransi dibayar di Muka
Perlengkapan
Peralatan Kantor
Akumulasi Penyusutan-Peralatan Kantor
Hutang Usaha
Hutang Utilitas
Hutang Gaji
Pendapatan Jasa diterima di Muka
Modal Nico
Pendapatan Jasa
Beban Gaji
Beban Sewa
Beban Penyusutan-Peralatan Kantor
Beban Asuransi
Beban Utilitas
Beban Perlengkapan
|
7.750.000.-
9.000.000.-
2.200.000.-
1.300.000.-
15.000.000.-
5.500.000.-
1.000.000.-
250.000.-
200.000.-
150.000.-
700.000.-
|
250.000.-
4.500.000.-
150.000.-
1.500.000.-
1.500.000.-
21.750.000.-
13.400.000.-
|
43.050.000.-
|
43.050.000.-
|
Baca juga SISTEM PENCATATAN PERPETUAL
4 komentar untuk "PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI"
Berkomentarlah yang membangun!