Kadang-kadang nilai atas persediaan yang lama menjadi turun sebagai akibat dari perubahan teknologi dan mode yang berkembang dengan sangat pesat. Ketika harga pokok untuk membeli barang yang sama pada saat ini(harga pasar) lebih kecil dibandingkan dengan harga perolehan(cost) pada saat barang pertama kali dibeli, maka metode harga yang terendah antara harga perolehan dengan harga pasar (lower of cost or market method) digunakan untuk menilai persediaan.
Gambar oleh Nattanan Kanchanaprat dari Pixabay |
Penilaian Persediaan Selain Harga Perolehan - Kadang-kadang nilai atas persediaan yang lama menjadi turun sebagai
akibat dari perubahan teknologi dan mode yang berkembang dengan sangat pesat.
Ketika harga pokok untuk membeli barang yang sama pada saat ini(harga pasar)
lebih kecil dibandingkan dengan harga perolehan(cost) pada saat barang pertama
kali dibeli, maka metode harga yang terendah antara harga perolehan dengan harga
pasar (lower of cost or market method) digunakan untuk menilai persediaan.
Untuk Mengilustrasikan penerapan metode
LCM, perhatikanlah contoh berikut:
Komoditas Harga Perolehan
Harga pasar LCM
Kategori A :
Produk X Rp.
60.000.000 Rp. 55.000.000 Rp.55.000.000
Produk Y Rp.
45.000.000 Rp.
52.000.000 Rp.45.000.000
Rp.105.000.000
Rp.107.000.000
Kategori B :
Produk Z Rp.
48.000.000 Rp.
45.000.000 Rp. 5.000.000
Produk W Rp.
15.000.000 Rp.
14.000.000 Rp. 4.000.000
Rp. 63.000.000 Rp. 59.000.000
Total Rp.168.000.000
Rp.166.000.000 Rp.159.000.000
Jika metode LCM diterapkan ke setiap item persediaan, maka besarnya persediaan yang akan di laporkan dalam neraca adalah Rp. 159.000.000,-
Dan besarnya kerugian akibat penurunan nilai pasar yang akan di laporkan dalam laporan laba rugi sebagai pengurang laba bersih adalah Rp.9.000.000,-
Jika metode LCM diterapkan ke kelompok atau kategori
utama dari item pesediaan, maka besarnya persediaan yang akan dilaporkan dalam
neraca adalah Rp. 164.000.000,-
(105 juta + 59 juta) dan besarnya kerugian akibat penurunan nilai
pasar yang akan di laporkan dalam laporan laba rugi sebagai pengurangan laba
bersih adalah Rp.4.000.000,- (168 juta-164 juta).
Jika metode LCM di terapkan ke perediaan secara
keseluruhan maka besarnya persediaaan yang akan di laporkan dalam neraca adalah
Rp. 166.000.000,- dan besarnya kerugian akibat penurunan nilai pasar yang akan
di laporkan dalam laporan laba bersih adalah Rp.2.000.000,-
(168 juta-166 juta)
Mengenai
penerapan metode LCM secara lebih terperinci, sekaligus ayat jurnal yang
diperlukan untuk mencatat besarnya kerugian akibat penurunan nilai pasar akan
dibahas nanti dalam buku akuntansi.
KOMENTAR