Saya percaya bahwa belajar itu tanpa batas tempat dan waktu. Belajar adalah sebuah proses berkesinambungan yang tidak berhenti dari saat kita melihat
Saya percaya bahwa belajar itu tanpa batas tempat dan waktu. Belajar adalah sebuah proses berkesinambungan yang tidak berhenti dari saat kita melihat dunia ini hingga meninggalkannya. Belajar adalah kunci untuk mempelajari segala ilmu Allah SWT di dunia. Bukanlah lima ayat pertama Al-Qur'an yang turun ke muka bumi ini adalah tentang kewajiban untuk belajar dan menggali segala ilmu pengetahuan dengan cara membaca?
Mengapa Muhammad Assad Memilih Qatar? - "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu lah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-'Alaq [96]: 1-5)
Membaca secara harfiah bukan hanya membaca Al-Qur'an saja, namun lebih jauh dari itu. Kita berkewajiban untuk 'membaca' segala ilmu pengetahuan, 'membaca' sekitar kita, 'membaca' sebab akibat yang terjadi di bumi ini, dan 'membaca' berbagai hal lainnya. Membaca merupakan kunci untuk membuka cakrawala segala ilmu pengetahuan di muka bumi ini.
Saya percaya banyak sekali tempat di dunia ini untuk 'membaca' serta belajar, dan tiap negara memiliki spesialisasi khusus di bidangnya, misalkan Jepang yang terkenal dengan teknologinya atau Jerman yang maju dalam bidang industri. Jadi kalau ingin belajar teknologi ya ke Jepang dan jika ingin mahir di bidang industri ya belajar ke Jerman. Saya pun seperti itu saat memutuskan untuk memilih Qatar. Ada 2 alasan utama saya:
Pertama, jurusannya memang apa yang saya inginkan, yaitu Islamic Finance (Ekonomi Syariah). Industri keuangan syariah saat ini sedang booming dan berkembang sangat pesat. Inilah satu-satunya sistem keuangan di dunia yang bisa bertahan dan berdiri kokoh menghadapi serangan krisis keuangan global, di saat sistem-sistem lain seperti Kapitalisme dan Liberalisme hancur berantakan. Menurut riset yang dilakukan oleh McKinsey, nilai total aset dari bank-bank syariah diprediksikan akan mencapai US$ 1 triliun (silahkan hitung sendiri kalo di-Rupiah-kan).
Qatar menjadi tempat yang sangat tepat untuk belajar Islamic Finance karena negara-negara Timur Tengah (terutama Qatar, United Arab Emirates, Kuwait, dll) sekarang ini telah menjelma menjadi salah satu pusat keuangan ekonomi dunia selain China, dan bukan lagi Amerika Serikat atau Eropa. Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi muslim terbesar di dunia, harusnya mampu memainkan peran lebih besar dalam bidang ini dan mempunyai visi dan misi yang jelas untuk menjadi pusat keuangan syariah dunia.
Kedua, negara-negara Timur Tengah memiliki khazanah budaya yang kaya dan beragam, dan saya sangat tertarik untuk mengeksplor dan mempelajari lebih jauh tentang itu. Hidup di kawasan Timur Tengah, bertemu dan bergaul dengan penduduk lokal, mempelajari adat dan budaya mereka, akan membuat saya mengerti dan memahami tentang kekayaan budaya yang belum diketahui sebelumnya. Khazanah dan wawasan saya semakin luas dan akan melihat dunia ini dengan kacamata open-minded dan bukan narrow-minded.
Assad, Muhammad. 2011. Notes From Qatar Limited Edition. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
KOMENTAR