Alhamdulillah, setelah lebih dari 8 tahun, akhirnya dua minggu lalu saya dapat kembali melaksanakan Umrah.
"Dan sempurnakanlah ibadah Haji dan Umrah karena Allah..." (QS. Al-Baqarah [2]: 196)
Alhamdulillah, setelah lebih dari 8 tahun, akhirnya dua minggu lalu saya dapat kembali melaksanakan Umrah. Niat ini sebenarnya sudah ada dari tahun lalu. Saat pertama kali datang ke Qatar untuk belajar S2, salah satu tujuan saya adalah mau Umrah, dan kalau memungkinkan mau Haji juga.
My (Muhammad Assad) Spiritual Journey - Dengan izin Allah, akhirnya terkabul. Dua minggu lalu mid-term break dan kampus saya mengadakan kegiatan Umrah bersama bagi para mahasiswa, staf dan Profesor. Siapa yang mau ikutan silakan. Biayanya sekitar QR 1.500 atau sekitar 4,5 juta.
Lumayan murah jika dibandingkan berangkat dari Indonesia yang sekitar 12 jutaan. Selanjutnya, dari kewajiban membayar QR 1.500 itu, kampus saya yang baik hati ini memberikan subsidi sebesar QR 850, jadi saya "hanya" membayar QR 650 saja atau sekitar 1,9 juta Alhamdulillah... QR 650 sudah termasuk transportasi dan hotel selama di sana.
hari-H pun tiba! Saya dan rombongan berangkat ke sana hari Kamis pagi agar bisa Shalat Jumat di Masjidil Haram. kita pergi lewat jalan darat alias naik Coach (semacam bus besar). Seru karena bareng temen-temen kampus. Coachnya kursi cukup besar dan nyaman, serta ada toilet di dalam. Perjalanan pun dimulai dari Doha menuju Riyadh (Ibu kota Saudi Arabia). Dari Doha sampai ke perbatasan Saudi sekitar 2 jam.
Kemudian lanjut dari Riyadh menuju ke Makkah. Nah ini cukup lama, jarak aslinya itu sekitar 1,300 km atau sekitar 15 jam, tapi itu kalo jalan terus. Tapi, selama perjalanan bus-nya sering berhenti terus jadilah sampai dalam waktu 20 jam haha... tapi nggak tahu kenapa 20 jam terasa sebentar, karena tertutup dengan semangat saya untuk segera melihat Masjidil Haram dan Kabah.
Singkatnya, Jumat pagi rombongan sudah memasuki kota Makkah dan langsung menuju tempat Miqot sebelum melaksanakan Umrah. (Miqot ini semacam tempat untuk mengucapkan niat bagi orang yang mau melaksanakan Umrah). Jadi kita mandi, bersih-bersih, abis itu shalat sunnah 2 rakaat.
Setelah beres, kita niat "Labbaiik Allahumma 'Umratan". Setelah sudah mengucap niat Umrah, ada hal-hal yang tidak boleh kita lakukan sampai selesai melaksanakan Umrah, seperti mencabut bulu, berkata kotor, berhubungan suami istri, dll.
Rukun Umrah ada 5, yaitu: Niat, Thawaf, Sa'i, Tahallul (potong rambut), dan Tertib. Jadi rukun yang pertama sudah dikerjakan. Tepat sekitar pukul 10 kita sudah sampai Makkah dan langsung menuju Hotel (alhamdulillah sangat dekat dengan Masjidil Haram, sekitar 5-7 menit jalan kaki). Tidak berlama-lama di hotel, saya dan teman-teman langsung berjalan menuju Masjidil Haram untuk segera melaksanakan Umrah.
Saat berjalan menuju Masjidil Haram, saya sempat nangis, saking senangnya bisa kembali melihat tempat suci ini. Semakin dekat terasa semakin kuat kebahagiaannya, dan saat melangkah masuk Masjidil Haram lalu berjalan terus ke tengah dan akhirnya dapat melihat Kabah setelah 8 tahun, tidak bisa digambarkan bagaimana perasaan saya saat itu.
Inilah Kabah, kiblat dari miliaran umat muslim di dunia, termasuk saya, yang setiap hari ruku' dan sujud mengarah ke tempat itu. Amazing! Dengan melihatnya saja, saya merasa seperti mendapatkan energi positif yang sangat besar. Lalu saya mendekati Kabah untuk segera melaksanakan Umrah. hal yang pertama kali dilakukan adalah Thawaf (memutari Kabah sebanyak 7 kali).
Saat Thawaf, luar biasa! Saya seperti di-charge kembali secara spiritual, fisik dan mental. Ini betul-betul saya rasakan dan tidak bisa diungkapkan bagaimana rasanya. Ibarat handphone saat lowbatt perlu di-charge supaya penuh lagi baterainya, mungkin seperti itu menggambarkan keadaan saya. Inilah luar biasanya Kabah, suatu tempat yang tidak pernah sepi satu detik pun.
Tepat setelah melaksanakan Thawaf, azan Zuhur berkumandang. Saya pun langsung duduk di depan Kabah. Jarak saya dengan Kabah cukup dekat (kurang lebih 5-7 shaf). Hari itu panas terik banget, tapi seakan tidak peduli. Kebahagiaan bisa Shalat Jumat di depan Kabah dari jarak dekat mengalahkan panas terik yang membakar kulit.
Setelah Shalat Jumat, kemudian saya shalat sunnah dua rakaat di depan Multazam (pintu kabah) dan Maqam Ibrahim. Ini shalat sunnah setelah Thawaf. berdoa di depan Multazam adalah salah satu tempat doa yang diijabah oleh Allah. Setelah itu, karena panas yang sangat terik, saya minum air zam zam dulu.
Setelah Thawaf, kita harus melaksanakan ibadah Sa'i (lari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah). Ibadah ini diilhami oleh Siti Hajar yang pada zaman dahulu berusaha mencari air untuk Ismail dan dia berlari tanpa lelah antara bukit Safa dan Marwa sebanyak 7 kali. Selama melaksanakan Sa'i, saya membayangkan apa yang dilakukan Siti Hajar sangat luar biasa! Pada saat itu, kondisi antara bukit Safa dan Marwa pastinya bukan seperti sekarang ini (lantai marmer dan ruangan ber-AC).
Zaman dahulu kondisinya pasti sangat ganas, penuh dengan batu-batuan curam, panas terik dan tanah yang gersang. Siti Hajar juga paham tidak akan mungkin dari kondisi tanah yang gersang dan tandus seperti itu akan ada mata air. Namun, keimanan dan keyakinan hatinya lah yang membuat dia melakukan itu semua, dan akhirnya terbukti, keluarlah mata air zam zam, yang airnya hingga saat ini tidak pernah habis, meskipun sudah diambil oleh miliaran orang di dunia.
Sesudah Sa'i selesai, kita diharuskan untuk memotong rambut atau tahallul. Boleh potong sebagian atau potong semuanya alias botak. Saya pilih option kedua, makin licin lah kepala saya. Selesai sudah ritual Umrah. Selain itu, salah satu tujuan orang mengunjungi Masjidil Haram adalah karena sangat luar biasanya tempat tersebut. Dalam suatu hadits disebutkan bahwa segala jenis ibadah yang dilakukan di Masjidil haram akan dilipatgandakan 100.000 kali lipat. Subhanallah...
Di dalamnya juga terdapat tempat-tempat yang sangat munajab (dikabulkan) untuk berdoa. Di antaranya:
- Masjidil Haram
- Saat melihat Kabah
- Di depan Multazam (pintu Kabah)
- Di Hijir Ismail
- Di depan Maqam Ibrahim
- Selama melaksanakan Thawaf
- Selama melaksanakan Sa'i
- Di Bukit Safa dan Marwa, dan di antara keduanya
KOMENTAR