Kas meliputi uang logam, uang kertas, cek, poswel (kiriman uang lewat pos; money orders), dan deposito. Perangko bukanlah merupakan kas melainkan biaya yang dibayar dimuka (prepaid expense) atau beban yang ditangguhkan (deferred expense). Pada umumnya, perusahaan menbagi kas menjadi dua kelompok, yaitu uang yang tersedia di kasir perusahaan (cash on hand) dan uang yang tersimpan di bank (cash in bank). Dalam praktik, umumnya perusahaan tidak hanya memiliki satu rekening bank saja tetapi beberapa rekeningbank sekaligus pada saat yang bersamaan. Beberapa rekening bank ini memang secara khusus di buka oleh perusahaan dengan tujuan untuk mengakomodir masing-masing keperluan yang berbeda. Sebagai contoh, misalkan saja perusahaan X yang memiliki empat macam rekening bank yang berbeda. Rekening bank yang berbeda secara khusus digunakan sebagai tempat untuk menampung seluruh hasil penerimaan tagihan dari pelanggan; rekening bank yang kedua digunakan untuk keperluan membayar utang usaha ke supplier; rekening bank yang ketiga digunakan khusus untuk keperluan pembayaran gaji; dan rekening bank yang keempat (terakhir) dibuka secara khusus oleh perusahaan untuk keperluan pembayaran selain gaji dan utang usaha. Sisa uang kas perusahaan yang tidak tersimpan di bank umumnya tersedia di kasir perusahaan untuk memenuhi pembayaran-pembayaran yang jumlahnya relatif kecil(sebagai dana kas kecil / petty cash fund) dan juga untuk memenuhi keperluan pembayaran khusus.
SIFAT KAS DAN PENTINGNYA PENGENDALIAN ATAS KAS |
Baca juga PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN KAS
Dalam praktik, umumnya perusahaan tidak hanya memiliki satu rekening bank saja tetapi beberapa rekeningbank sekaligus pada saat yang bersamaan. Beberapa rekening bank ini memang secara khusus di buka oleh perusahaan dengan tujuan untuk mengakomodir masing-masing keperluan yang berbeda. Sebagai contoh, misalkan saja perusahaan X yang memiliki empat macam rekening bank yang berbeda. Rekening bank yang berbeda secara khusus digunakan sebagai tempat untuk menampung seluruh hasil penerimaan tagihan dari pelanggan; rekening bank yang kedua digunakan untuk keperluan membayar utang usaha ke supplier; rekening bank yang ketiga digunakan khusus untuk keperluan pembayaran gaji; dan rekening bank yang keempat (terakhir) dibuka secara khusus oleh perusahaan untuk keperluan pembayaran selain gaji dan utang usaha.
Sisa uang kas perusahaan yang tidak tersimpan di bank umumnya tersedia di kasir perusahaan untuk memenuhi pembayaran-pembayaran yang jumlahnya relatif kecil(sebagai dana kas kecil / petty cash fund) dan juga untuk memenuhi keperluan pembayaran khusus.
Baca juga PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PEMBAYARAN KAS
Kas merupakan aktiva yang paling lancar disbanding aktiva lainnya. Oleh semodul itu, kas merupakan aktiva yang paling banyak digemari untuk dicuri, dimanipulasi, dan diselewengkan. Dalam neraca kas selalu disajikan pada urutan pertama, setelah itu baru diikuti dengan akun piutang usaha, dan seterusnya sesuai dengan urutan tingkat likuiditasnya.
Dalam siklus normal bisnis (operasi) perusahaan, kas merupakan sesuatu yang krusial. Dengan kas yang dimliki, perusahaan dapat membeli barang dagangan dari supplier; lalu menjual kembali barang dagangan tersebut ke pelanggan, yang sebagian besar dilakukan secara kredit, timbullah piutang usaha; piutang usaha ini lalu di tagih (dikonversi) menghasilkan kas, dan seterusnya di mana siklus akan berulang kembali.
Baca juga PENGGUNAAN REKENING BANK
KOMENTAR