Sambil mulai mengoreksi surat lamaran Anda, saya akan mengajak Anda untuk melihat kesalahan umum dalam menuliskan CV.
Sambil mulai mengoreksi surat lamaran Anda, saya akan mengajak Anda untuk melihat kesalahan umum dalam menuliskan CV.
27 Kesalahan Umum Dalam Menulis Curriculum Vitae - Berikut adalah 27 kesalahan yang sering dilakukan oleh pelamar kerja dalam menulis Curriculum Vitae (CV):
- Menggunakan Curriculum Vitae (Surat Riwayat Hidup) yang dijual di pasaran. Warnanya biru, ada bagian kosong yang diisi titik-titik. Kertasnya tipis jelek dan sudah bukanzamannya lagi. Anda menggunakan ini sebagai CV Anda, berarti Anda menunjukkan ketidakmampuan dalam menghargai orang lain akrena Anda tidak menghargai diri sendiri. Lebih baik Anda menulis ulang daripada Anda langsung mengisi CV yang dijual di pasaran. Parah sekali. Malas...
- Ditulis tangan (untuk CL oke, tidak untuk CV). Jangan pernah menulis CV menggunakan tulisan tangan. Di CL itu tidak masalah, tetapi di CV Anda membutuhkan kerapian tabel, kerapian data, rata kiri rata kanan, dan banyak memainkan poin-poin.
- Urutan tidak benar dan lampiran gampang terburai.
- Ditandatangani?
- Terlalu singkat (hanya setengah halaman, atau 1 halaman)
- Terlalu panjang, semua dicantumkan (maksimal 2 halaman saja, belum tentu dibaca).
- Hanya mencantumkan pendidikan formal dan data diri.
- Kurang mencantumkan kelebihan atau keterampilan tambahan.
- Tidak menyebutkan pengalaman berorganisasi.
- Tidak menyelesaikan kelebihan bahasa Anda.
- Tidak mencantumkan pendidikan informal (termasuk seminar atau pelatihan apa pun).
- Tidak mencantumkan prestasi (apa pun, mau juara catur, ping pong, sepak bola, kalau bisa yang relevan. Siapa tahu memang ada jalur prestasi).
- Kelupaan mencantumkan judul penelitian/tesis/skripsi (bila relevan).
- Tidak mencantumkan pengalaman kerja (termasuk PKL atau pengalaman praktik).
- Terlalu banyak menyebutkan daftar pengalaman kerja (makin banyak = kutu loncat, kecuali memang sistem kontrak, misal SPG, outsource, dll).
- Tidak mengatakan status (single, menikah, duda, janda, dll) secara jelas.
- Tidak menginformasikan golongan darah.
- Penampilan tidak menarik, monoton.
- Tidak mencantumkan alamat representasi di kota calon perusahaan.
- Menempel foto di CV secara ngawur. Padahal, foto yang menempel di CV merupakan nilai plus.
- Salah mencantumkan hobi yang bertentangan dengan nilai-nilai perusahaan. Misalnya Anda menulis hobi: chatting, Facebook, SMS-an, ngupil, dll..
- Menyebutkan alasan keluar karena gaji kurang, bentrok dengan rekan kerja, tidak akrab, jauh, menjelek-jelekkan perusahaan lama, tidak cocok dengan pimpinan, dll.
- Menempatkan CV di lampiran paling belakang.
- Memakai kertas bekas.
- Penuh coretan.
- Ada tip-ex.
- Dan beberapa mirip dengan kesalahan cover letter (CL).
Raharjo, Ridwan. 2010. Revolusioner! Mudah Cari Pekerjaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
KOMENTAR