Ketika wahyu pertama turun, Rasulullah saw merasa sangat lelah, sehingga setiba dirumahnya beliau berkata kepada istrinya Khadijah, “Selimuti aku, sel
BAGAIMANA CARA NABI MENERIMA WAHYU? |
Jika dua unsur bertemu yaitu unsur malaikat dan unsur manusia, maka akan terjadi beberapa alternatif, yaitu:
Pertama, unsur malaikat pindah kepada unsur manusia dimana
Jibril berupa seorang laki-laki tampan yang mengajarkan kata-kata kepada nabi
Muhammad sampai beliau hapal benar. Cara ini tidak terlalu melelahkan.
Kedua, Rasulullah (unsur manusia) berubah dan pindah kepada
unsur malaikat (agar bisa berpadu), dan cara inilah yang paling berat dirasa
dan melelahkan beliau. Wahyu datang kepada beliau seperti gemerincingnya
lonceng. Cara ini lah yang dirasakan nabi sangat berat. Kadang-kadang di kening
beliau berpancaran keringat, meskipun waktu itu cuaca begitu dingin.
Diriwayatkan oleh penulis wahyu Zaid bin Tsabit:
Aku adalah penulis wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah. Ketika wahyu itu turun aku melihat Rasulullah seakan-akan diserang oleh demam yang keras dan keringatnya bercucuran seperti permata. Setelah wahyu selesai turun, beliau kembali seperti biasa.
Baca juga: PENGENALAN MENGENAI PERUSAHAAN DAN AKUNTASI
Ketiga, Malaikat memasukkan wahyu ke dalam hati beliau. Dalam hal ini nabi SAW tidak melihat sesuatu, tetapi hanya merasakan wahyu sudah ada dalam kalbunya. Mengenai hal itu beliau bersabda: “Ruhul Kudus mewahyukan ke dalam kalbuku”.
Ketiga, Malaikat memasukkan wahyu ke dalam hati beliau. Dalam hal ini nabi SAW tidak melihat sesuatu, tetapi hanya merasakan wahyu sudah ada dalam kalbunya. Mengenai hal itu beliau bersabda: “Ruhul Kudus mewahyukan ke dalam kalbuku”.
Keempat, Malaikat Jibril menampakkan diri kepada nabi tidak berupa seorang laki-laki tetapi benar-benar seperti rupanya yang asli.
Firman Allah swt:
13. Dan Sesungguhnya Muhammad Telah melihat
Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,
14. (yaitu) di Sidratil Muntaha[1430].
KOMENTAR